Mengenal Kitab Barzanji: Profil Penulis dan Ringkasannya

Kitab Barzanji merupakan kitab maulid yang paling populer di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Jika Anda sedang mencari informasi tentangnya, maka sangat tepat datang ke artikel kami. Disini kami telah mengulasnya secara singkat, padat, dan jelas.

Semoga bermanfaat ya!

Profil Penulis Barzanji

Sebagaimana yang telah disebutkan pada pendahuluan, barzanji merupakan sebuah kitab maulid yang berisikan kisah perjalanan Rasullulah saw, puji-pujian kepadanya, serta doa-doa.

Pengarangnya adalah seorang ulama besar, sufi, dan salah satu ahlul bait Baginda Saw, yaitu Sayyid Ja’far. Bagaimanakah profil sang muallif barzanji tersebut?

Nasab dan Kelahiran

Ulama yang masyhur dengan ketaqwaannya ini dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Dulhijjah pada tahun 1128 H/1716 M di Madinah Al-Munawwaroh. Secara nasabnya, beliau tersambung langsung kepada Baginda Saw melalui jalur Imam Husain.

Berikut nasabnya: Sayid Ja’far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad ibn Sayid Rasul ibn Abdul Sayid ibn Abdul Rasul ibn Qalandar ibn Abdul Sayid ibn Isa ibn Husain ibn Bayazid ibn Abdul Karim ibn Isa ibn Ali ibn Yusuf ibn Mansur ibn Abdul Aziz ibn Abdullah ibn Ismail ibn Al-Imam Musa Al-Kazim ibn Al-Imam Ja’far As-Sodiq ibn Al-Imam Muhammad Al-Baqir ibn Al-Imam Zainal Abidin ibn Al-Imam Husain.

Masa Pendidikannya

Karena dilahirkan dari keluarga yang mulia, sedari kecil Sayyid Ja’far sudah dibekali dengan lingkungan yang penuh ketaqwaan dan nuansa keilmuan. Seluruh waktu masa kecilnya dihabiskan untuk mencari ilmu, menghafal Al-Qur’an, dan menghafal hadits serta memahaminya.

Beliau memiliki ghirah dan kemauan yang sangat tinggi dalam belajar. Tak heran, pada akhirnya beliau telah menguasai banyak cabang ilmu. Diantaranya: Shoraf, Nahwu, Manthiq, Ma’ani, Bayan, Adab, Fiqh, Usulul Fiqh, Faraidh, Hisab, Usuluddin, Hadits, Usul Hadits, Tafsir, Hikmah, Handasah, A’rudh, Kalam, Lughah, Sirah, Qiraat, Suluk, dan Tasawuf.

Setelah berlelah-lelah dalam perjalanannya mencari ilmu, beliau akhirnya menjadi mufti (ahli fatwa) mazhab Syafi’iyah di Madinah saat usianya baru mencapai 31 tahun. Selain menjadi mufti, beliau juga menjadi khatib di Masjid Nabawi dan mengajar di dalam masjid yang dibangun oleh Kakeknya tersebut.

Guru-gurunya

Ulama yang memiliki suara merdu, tampan rupawan, mulia perilakunya, sangat sopan, tinggi cita-citanya, bersungguh-sungguh ketika membahas ilmu, dan dapat dipercaya ini dalam perjalanan keilmuannya memiliki banyak sekali guru yang berpengaruh. Diantara mereka adalah:

  • Syaikh Athaallah ibn Ahmad Al-Azhari
  • Syaikh Abdul Wahab At-Thanthowi Al-Ahmadi
  • Syaikh Ahmad Al-Asybuli
  • Syaikh Muhammad At-Thoyib Al-Fasi
  • Sayyid Muhammad At-Thobari
  • Syaikh Muhammad ibn Hasan Al A’jimi
  • Sayid Musthofa Al-Bakri
  • Dan masih banyak yang lainnya.

Karya-karyanya

Selain barzanji yang menjadi salah satu kitab maulid yang paling masyhur saat ini, beliau juga telah menelurkan banyak karya hebat lainnya. Diantaranya adalah:

  • Syawahid Al-Ghufran ‘Ala Jaliy Al-Ahzan fi Fadhail Ramadhan
  • Mashabihul Ghurur ‘Ala Jaliyyil Qadr
  • Taj Al-Ibtihaj ‘Ala Dhau’ Al-Wahhaj fi Al-Isra’ Wa Al-Mi’raj.
  • Ar-Raudh Al-Athar fi Manaqib As-Sayyid Ja’far
  • Jaliyah Al-Karbi bi Ashabi Sayyid Al-Karbi wa Al-Ajm
  • Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani
  • Hidaayatul Muriid li ‘Aqiidati Ahlit Tauhid
  • Syarah al-Aqaaidul Kubra Lis Sanusi
  • Haasyiah ‘Ala Syarhish Shoghir lid-Dardir
  • Dan masih banyak yang lainnya.

Ringkasan Barzanji

Kitab Barzanji yang sangat masyhur di Indonesia ini sejatinya memiliki nama “Iqdul Jauhar fî Maulidin Nabiyyil Azhar”, yang mana jika diartikan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti kalung permata dalam kelahiran nabi Muhammad Saw.

Hanya saja, di kemudian hari kitab ini lebih populer dengan sebutan kitab Barzanji. Hal ini dilakukan agar penyebutannya lebih mudah dan simpel. Nama Barzanji sendiri dinisbatkan kepada sang penulis yaitu Sayyid Ja’far yang asal keturunannya dari daerah Birzinj (Kurdistan).

Sayyid Ja’far menulis kitab ini dengan tujuan untuk memperkenalkan sejarah hidup nabi secara singkat dan meningkatkan kecintaan setiap muslimin kepada Baginda Rasulullah SAW.

Dalam Barzanji, sejarah Nabi saw dilukiskan dengan bahasa yang indah dalam bentuk puisi dan prosa (nasr) dan kasidah yang sangat menarik. Sang penulis menggunakan kata-kata dan bahasa yang dapat memikat siapapun yang paham dengan bahasa tersebut.

Secara umum, karya ini terbagi dua menjadi bagian: ‘Natsar’ dan ‘Nadhom’. Bagian Natsar terdiri atas 19 sub bagian yang memuat 355 untaian syair, dengan mengolah bunyi “ah” pada tiap-tiap rima akhir. Adapun bagian Nadhom terdiri atas 16 sub bagian yang memuat 205 untaian syair, dengan mengolah rima akhir “nun”.

Seluruhnya menurutkan riwayat Nabi Muhammad saw, mulai dari saat-saat menjelang beliau dilahirkan hingga masa-masa tatkala sang baginda mendapatkan tugas kenabian. Berikut ini alur dan sistematika pembahasan dalam maulid Barzanji:

  1. Silsilah Nabi Muhammad saw; Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Fihr bin Malik bin Nadar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
  2. Kisah masa kanak-kanaknya yang mana saat itu tampak banyak hal luar biasa pada diri Muhammad saw. Misalnya malaikat membelah dadanya dan mengeluarkan segala kotoran dari dalamnya.
  3. Kisah masa remajanya, ketika berumur 12 tahun, ia dibawa pamannya berniaga ke Syam (Suriah). Dalam perjalanan pulang, seorang pendeta melihat tanda-tanda kenabian pada dirinya.
  4. Pada waktu berumur 25 tahun ia melangsungkan pernikahannya dengan Khadijah binti Khuwailid.
  5. Kisah saat berumur 40 tahun ia diangkat menjadi rasul. Sejak saat itu beliau mendakwahkan agama Islam sampai berumur 62 tahun dalam dua periode, yakni Makkah dan Madinah. Hingga akhirnya beliau meninggal dunia di Madinah sewaktu berumur 63 tahun setelah dakwahnya dianggap sempurna oleh Allah Swt.

Maulid Barzanji juga menjelaskan beberapa keistimewaan saat kelahiran Nabi Muhammad saw. Di antaranya adalah:

  • Beliau lahir dalam keadaan langsung bersujud dan dalam keadaan bercelak.
  • Simbol-simbol kemusyrikan dihancurkan oleh Allah, seperti hancurnya kerajaan Kisra yang besar, padamnya api sesembahan orang-orang Majusi yang diyakini tidak bisa dipadamkan oleh siapapun selama ribuan tahun.
  • Dan beberapa keistimewaan lainnya.

Hingga saat ini, Barzanji masih menjadi kitab maulid yang paling populer di Indonesia. Bahkan di banyak tempat (khususnya pesantren tradisional), kitab ini selalu rutin dibacakan oleh para santri dan kyai setiap minggunya. Wallaahu A’lam

Baca juga:

Mengenal Kitab Waroqot: Profil Penulis dan Ringkasannya

Mengenal Kitab Tanwirul Qulub: Profil Penulis dan Ringkasannya