Kumpulan 9 + Hadits Tentang Surga dan Neraka: Gambaran dan Para Penghuninya!

Bagi seorang muslim, tentu keyakinan akan adanya hari akhirat merupakan suatu kewajiban. Jika ada yang mengaku beragama islam tapi tidak percaya, maka dia dapat terjerembab ke dalam lubang kemurtadan.

Di akhirat nanti, tempat kembali seorang muslim ada dua, surga atau neraka. Memang seorang muslim sudah pasti masuk surga, hanya saja akan ada yang masuk secara langsung, dan ada yang harus dikuras dulu dosanya di neraka.

Nah, disini kami telah mengumpulkan beberapa hadits tentang surga dan neraka yang mungkin dapat memberikan informasi dan gambaran yang benar mengenai kedua tempat tersebut. Semoga bermanfaat ya!

1. Gambaran Surga

Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Nabi SAW bersabda,

ثُمَّ انْطَلَقَ بِي حَتَّى انْتَهَى بِي إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى، وَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لاَ أَدْرِي مَا هِيَ، ثُمَّ أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ، فَإِذَا فِيهَا حَبَايِلُ اللُّؤْلُؤِ، وَإِذَا تُرَابُهَا الْمِسْكُ ‏

“Kemudian Jibril mengajakku ke Sidratul Muntaha. Ia diselaputi warna-warni yang tidak aku ketahui. Lalu aku dibawa masuk ke dalam syurga. Ternyata di dalamnya terdapat dinding-dinding yang terbuat dari permata, dan debu dari wewangian kasturi.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Pada hakikatnya, banyak sekali dalil baik dari Al Qur’an maupun hadits yang menggambarkan tentang bagaimana keindahan dan kenikmatan yang akan didapatkan setiap penghuninya.

Di hadits ini, dengan jelas Nabi SAW mengabarkan bahwa interior surga dipenuhi dindiing-dinding yang terbuat dari permata. Tak hanya itu, wanginya pun sewangi kasturi yang menawan. Luar biasa sekali bukan?

2. Melihat Surga dan Neraka dari Alam Kubur

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدَهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ، إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ فَيُقَالُ: هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya apabila salah seorang dari kalian meninggal (ketika berada di alam kubur. pent), maka akan ditampakkan calon tempat tinggalnya nanti di akhirat, setiap pagi dan petang. Bila dia penghuni surga maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka.
Lalu dikatakan kepadanya,” Ini calon tempat tinggalmu nanti. Hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkanmu di hari kiamat.”
(HR Bukhari & Muslim)

Sebelum masuk ke alam akhirat, setiap manusia akan menyimpang dan istirahat sejenak terlebih dahulu di alam kubur. Di alam kubur ini, sebagaimana hadits di atas, disebutkan bahwa masing-masing individu akan ditampakkan dengan calon rumah mereka di akhirat kelak.

3. Jalan Menuju Surga

عَنْ أَبِـيْ عَبْدِ اللهِ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اْلأ َنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْـمُكْتُوْبَاتِ ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ ، وَأَحْلَلْتُ الْـحَلاَلَ ، وَحَرَّمْتُ الْـحَرَامَ ، وَلَـمْ أَزِدْ عَلَـى ذَلِكَ شَيْئًا ، أَأَدْخُلُ الْـجَنَّةَ ؟ قَالَ : « نَعَمْ». قَالَ : وَاللهِ ، لاَ أَزِيْدُ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا

Dari Abu ‘Abdillâh Jâbir bin ‘Abdillâh al-Anshâri Radhiyallahu anhuma bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu ia berkata, “Bagaimana pendapat Anda jika aku melakukan shalat fardhu, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang  haram, dan aku tidak menambah sedikit pun akan hal itu, apakah aku akan masuk surga?” Beliau menjawab, “Ya.” Laki-laki itu berkata, “Demi Allâh Azza wa Jalla , aku tidak akan menambah sedikit pun atas yang demikian itu.” (HR Muslim dan Ahmad)

Secara intinya, jalan untuk mencapai surga sangatlah banyak. Namun semuanya bermuara kepada menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketika seorang manusia sudah berbuat demikian, maka optimislah untuk masuk surga dan jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah.

Adapun pada hadits di atas, salah satu jalan tersebut ialah senantiasa mendirikan shalat, melaksanakan yang halal dan meninggalkan yang haram, serta tidak membuat perkara-perkara yang bersifat baru (bid’ah).

4. Setiap Muslim Pasti Masuk Surga

 مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَأَنَّ  عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا  إِلَـى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ ، وَأَنَّ الْـجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللهُ الْـجَنَّةَ عَلَـى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ

“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilâh yang berhak diibadahi dengan  benar selain Allâh Azza wa Jalla  semata, tidak ada sekutu bagi-Nya;  bahwa Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya, bahwa ‘Isa adalah hamba Allâh Azza wa Jalla , Rasul-Nya, kalimat dan ruh-Nya yang dimasukkan kepada Maryam, bahwa surga itu benar, dan neraka itu benar, maka Allâh Azza wa Jalla memasukkannya ke dalam surga menurut apa yang ia amalkan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada penjelasan hadits sebelumnya, jalan masuk surga sangatlah banyak. Salah satunya adalah dengan mengucapkan dan meyakini kalimat syahadat, itu artinya setiap muslim yang ada di dunia ini Insya Allah akan dimasukkan ke surrga.

Hanya saja, tidak semuanya akan langsung masuk surga. Bagi muslim yang dosanya lebih banyak dibandingkan pahalanya, maka dia akan “dibersihkan” dulu di neraka hingga dosa-dosanya habis.

5. Melihat Allah di Surga

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian (pada hari kiamat), sebagaimana kalian melihat bulan ini (purnama). Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihat-Nya.” (HR. Bukhari)

Salah satu kenikmatan terbesar yang akan didapatkan seorang hamba di akhirat kelak adalah dapat melihat zat Allah Swt. Kala itu, para penghuni surga tidak akan berdesak-desakan ketika melihat-Nya. Hal ini mengingat tentu saja luas surga adalah seluas langit dan bumi.

6. Gambaran Penghuni Neraka

ورأيت النار، فلم أر منظراً كاليوم قط أفظع، ورأيت أكثر أهلها النساء “، قالوا: بم، يا رسول الله؟ قال: “بكفرهن” قيل: يكفرن بالله؟ قال: ” يكفرن العشير، ويكفرن الإحسان، لو أحسنت إلى إحداهن الدهر كله، ثم رأت منك شيئاً، قالت: ما رأيت خيراً قط”

“Kemudian aku melihat neraka. Belum pernah aku melihat pemandangan yang mengerikan seperti itu. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Para sahabat bertanya, “Mengapa demikian wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Sebab mereka telah kufur.” Para sahabat bertanya lagi, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah menjawab, “Mereka kufur (nikmat) terhadap suami mereka, mereka kufur terhadap kebaikan suami mereka. Apabila kalian (para suami) berbuat baik pada istri-istrinya sepanjang waktu, lalu istri kalian melihat sesuatu yang kurang baik darimu, dia akan berkata, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikanmu sedikit pun.’” (HR Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits di atas, dengan jelas dikisahkan bahwa para penghuni neraka adalah para wanita. Hal ini karena banyak diantara wanita yang kerap kufur nikmat terhadap kebaikan yang telah diberikan oleh suaminya. Karena itulah, berhati-hatilah kalian wahai para waniata!

7. Betapa Panasnya Api Neraka

نَارُكم هذِه ما يُوقدُ بنُو آدمَ جُزْءٌ واحدٌ من سبعين جزءاً من نار جهنَّم

“Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam.” (HR Bukhari dan Muslim)

Secara umum hadits ini menjelaskan tentang betapa panasnya api neraka. Bahkan jika diibaratkan, panasnya api dunia itu hanya satu banding 70 panasnya neraka. Karena itu, jika misalnya panas api dunia saat ini adalah 100°C, maka panas api neraka adalah 7000°C. Kuatkah kita jika masuk ke dalamnya?

8. Jurang Neraka

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أتَدْرُونَ مَا هَذَا قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا

“Kami pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam tiba-tiba beliau mendengar seperti suara benda jatuh ke dasar.” Nabi shallallahu alaihi wasallam bertanya, “Tahukah kalian suara apa itu?” Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke neraka sejak 70 tahun yang lalu dan sekarang baru mencapai dasarnya.” (HR Muslim)

Anda tentu pernah mendengar kisah jembatan shirathal mustaqim bukan? Pada riwayat tersebut dikisahkan bahwa setiap manusia akan melewati jembatan yang tipisnya melebihi rambut manusia. Yang mana pada ujung jembatan tersebut adalah surga dan dibawahnya adalah neraka. Nah, jarak dari neraka dan jembatan tersebut adalah kurang lebih 70 tahun lamanya.

9. Siksa Paling Ringan

إنَّ أهْوَنَ أهل النارِ عذاباً مَنْ لَهُ نَعْلانِ وشِرَاكانِ من نارٍ يَغلي منهما دماغُه كما يغلي المِرْجَل ما يَرَى أنَّ أحداً أشدُّ منهُ عَذَاباً وإنَّهُ لأهْونُهمْ عذاباً

Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya di neraka adalah seseorang yang memakai dua sandal neraka yang memiliki dua tali. Kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana mendidihnya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih dari siksaannya. Padahal siksaannya adalah yang paling ringan diantara mereka.” (HR Muslim)

Dalam berbagai riwayat lain, disebutkan bahwa orang yang azabnya paling ringan di neraka adalah Abu Thalib yang tidak lain adalah paman tercintanya Baginda SAW. Beliau digambarkan hanya disiksa dengan menggunakan kedua sendal yang terbuat dari api neraka. Bukan sendal biasa, sendal tersebut disebutkan dapat membuat otaknya mendidih.

Jika siksa yang paling ringannya saja sudah seperti itu, lantas bagaimanakah siksaan yang akan didapatkan penghuni lainnya?

10. Tangisan Penghuni Neraka

إِنَّ أَهْلَ النَّارِ لَيَبْكُونَ فِي النَّارِ حَتَّى لَوْ أُجْرِيَتِ السُّفُنُ فِي دُمُوعِهِمْ لَجَرَتْ، ثُمَّ إِنَّهُمْ لَيَبْكُونَ الدَّمَ بَعْدَ الدُّمُوعِ وَبِمِثْلِ مَا هُمْ فِيهِ

“Sungguh, penduduk neraka akan menangis di neraka. Seandainya perahu dijalankan di genangan air mata mereka, niscaya perahu tersebut akan berjalan. Kemudian mereka akan menangis darah sebagai ganti air mata mereka.” (HR. Ibnu Majah)

Pada hadits terakhir di artikel ini, Nabi SAW mengabarkan bahwa para penduduk neraka akan menangis sejadi-jadinya di alam tersebut. Yang mana air matanya akan keluar hingga habis dan akan keluar air mata darah. Ngeri sekali bukan? Wallaahu A’lam

Baca juga:

Hadits Tentang Membaca Al Kahfi

Hadits Tentang Khutbah