Anda sedang mencari informasi seputar hadits tentang ulama akhir zaman? Jika iya, maka Anda sangat tepat sekali datang ke artikel ini. Disini kami telah mengumpulkan informasi yang Anda butuhkan tersebut dengan rapi dan sistematis. Semoga bermanfaat ya!
1. Munafiq
يكون في آخر الزمان علماء يُرغِّبون الناس في الآخرة ولا يرغَبون، ويُزهِّدون الناس في الدنيا ولا يزهَدون، وينهَون عن غشيان الأمراء ولا ينتهون
“Akan ada pada akhir zaman ulama-ulama yang menyeru manusia agar fokus pada akhirat tapi mereka tidak fokus terhadapnya. Mereka meminta manusia agar zuhud tapi mereka sendiri tidak zuhud. Dan mereka juga melarang manusia untuk mendatangi penguasa, akan tetapi mereka tidak berhenti untuk mendatangi para penguasa.” (HR Dailami)
Pada hadits di atas, Rasulullah SAW menjelaskan tentang ciri-ciri para ulama yang ada pada akhir zaman. Dimana pada intinya mereka itu bersifat munafiq. Ya, mereka memerintahkan manusia untuk berbuat sesuatu, tapi mereka sendiri tidak melakukannya.
Selain itu, mereka pun melarang manusia dari suatu perbuatan, eh tapi mereka sendiri yang justru melakukannya. Bukankah hal tersebut suatu kemunafiqan yang nyata? Dan tentu kita tau sendiri kan betapa kerasnya azab bagi orang munafiq? Ya, mereka akan ditempatkan di keraknya api neraka.
2. Umat dalam Perlindungan Allah
لا تزال هذه الأمة تحت يد الله وكنفه، ما لم يمارِ قراؤُها أمراءَها
“Umat ini akan selalu berada di bawah perlindungan dan kekuasaan Allah selama para ulamanya tidak tunduk kepada para penguasa.” (HR Ad Dani)
Dari hadits ini, kita dapat mengetahui bahwasanya umat muslim akan selamat dari berbagai macam mara bahaya jika para ulamanya tidak menjilat para penguasa, khususnya para penguasa zalim. Karena jika sampai hal itu terjadi, umat akan mendapatkan berbagai marabahaya yang tiada habisnya.
Sebut saja kemiskinan yang sistematis di suatu negara, kelaparan, didatangi bencana alam, dan sebagainya.
3. Paling Dibenci Allah
إن أبغض القراء إلى الله تعالى الذين يزورون الأمراء
“Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah para ulama yang mendatangi penguasa.” (HR Ibnu Majah)
Berdasarkan hadits pertama, sudah sangat jelas bahwasanya salah satu ciri ulama akhir zaman adalah mendatangi penguasa atau yang dapat kita katakan ulama suu. Nah jika menurut hadits ini, maka para ulama tersebut merupakan orang yang paling dibenci Allah. Apabila sudah dibenci Allah, tentu kita paham kan maksudnya apa? Jelas, mereka semua akan mendapatkan azab dari-Nya.
4. Para Pencuri
إذا رأيت العالم يخالط السلطان مخالطة كثيرة؛ فاعلم أنه لص
“Apabila kamu melihat ada orang alim yang bergabung ikut campur dengan urusan kekuasaan mereka, maka ketahuilah bahwasanya dia adalah pencuri.” (HR Dailami)
Masih menjelaskan betapa buruknya ulama su’ yang suka menjilat penguasa, disini Nabi SAW menjelaskan bahwa mereka adalah para pencuri. Tentu bukan pencuri bermakna asli yang mencuri suatu barang, melainkan mereka mencuri ayat-ayat Allah untuk membenarkan kezaliman yang dilakukan para penguasa.
5. Lembah di Neraka
إن في جهنم واديًا تستعيذ منه كل يوم سبعين مرة، أعدَّه الله للقرَّاء المرائين في أعمالهم، وإن أبغض الخلق إلى الله عالم السلطان
“Sesungguhnya di Neraka Jahanam ada sebuah lembah, di mana Jahanam itu sendiri setiap hari memohon perlindungan darinya (kepada Allah SWT) sebanyak 70 kali. Lembah tersebut disiapkan untuk Para pembaca Alquran yang beramal karena pamrih (riya). Dan sesungguhnya ciptaan yang paling dibenci Allah adalah ulamanya penguasa.” (HR Ibnu Adi)
Pada hadits di atas, setidaknya ada dua informasi utama. Pertama, yaitu azab bagi para hafidz Qur’an yang riya dengan perbuatan mereka. Kedua, yakni kabar bahwasanya ulama yang dekat dengan penguasa dan terus menjilat mereka merupakan ciptaan atau mahluk yang paling dibenci Allah.
6. Anjuran Untuk Menjauhi Ulama Suu
العلماء أمناء الرسل على عباد الله ما لم يخالطوا السلطان، فإذا خالطوا السلطان فقد خانوا الرسل فاحذروهم، واعتزلوهم
“Para ulama adalah orang kepercayaan setelah para rasul bagi para hamba Allah selama mereka tidak bercampur dengan para penguasa. Maka jika mereka melakukan hal tersebut (bercampur dengan penguasa), maka mereka telah mengkhianati para rasul. Berhati-hatilah dari mereka dan menyingkirlah kalian dari mereka!” (HR Abu Na’im)
Dengan sangat gamblang, Baginda SAW denga tegas memerintahkan kepada kita agar menjauhi para ulama yang menjadi kaki tangan para penguasa zalim. Hal ini karena mereka pada hakikatnya adalah para pengkhianat yang telah mengkhianati para rasul.
7. Tidak Termasuk Umat Nabi
سيكون بعدي أمراء، فمن دخل عليهم فصدقهم بكذبهم، وأعانهم على ظلمهم، فليس مني، ولست منه، وليس بوارد عليَّ الحوض. ومن لم يدخل عليهم، ولم يعِنْهم على ظلمهم، ولم يصدقهم بكذبهم، فهو مني، وأنا منه، وهو وارد عليَّ الحوض
“Akan ada setelahku para penguasa, maka siapa saja yang menemui mereka dan membenarkan kedustaan mereka serta membela kezaliman mereka, maka mereka bukan bagian dari umatku dan aku bukan bagian darinya. Dan mereka tidak dapat bertemu denganku di telaga (surga).
Dan siapa saja yang tidak masuk (menjadi kaki tangan) penguasa dan tidak membela kezaliman mereka serta tidak membenarkan apa yang dusta, maka dia termasuk umatku dan aku termasuk bagian darinya. Dan dia akan menemuiku di telaga (surga).” (HR Tirmidzi dan Nasai)
Menurut hadits ini, Nabi SAW menyebut bahwasanya dia tidak akan mengakui siapa saja diantara kaum muslim yang dekat dan membenarkan setiap kezaliman penguasa menjadi umatnya. Bahkan dengan tegas beliau mengabarkan bahwa mereka tidak akan bertemu dengannya di surga kelak.
Sebaliknya, berbahagialah bagi mereka yang jauh dari penguasa zalim dan tidak membenarkan segala tingkah pongkoh kezalimannya. Hal ini karena mereka diakui sebagai umat Nabi dan akan bertemu dengannya di akhirat kelak. Insya Allah
8. Paling Jauh dari Allah
اتقوا أبواب السلطان وحواشيها، فإن أقرب الناس منها أبعدهم من الله، ومن آثر سلطانًا على الله، جعل الفتنة في قلبه ظاهرة وباطنة، وأذهب عنه الورع
“Jauhilah oleh kalian pintu-pintu penguasa dan pengikutnya! Karena sesungguhnya manusia yang paling dekat dengan mereka (penguasa) adalah yang yang paling jauh dari Allah. Dan siapa saja yang lebih mengutamakan penguasa tersebut daripada Allah, maka Dia akan membuat fitnah di hati orang tersebut baik secara zhahir maupun batin, dan menghilangkan dari dirinya sifat wara.'” (HR Dailami)
Jika kita tidak ingin jauh-jauh dari Allah, maka jangan dekat-dekat dengan penguasa zalim ya! Wallaahu A’lam
Baca juga:
Hadist Tentang Surga dan Neraka
Hadits Tentang Kucing dalam Islam
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!