Kumpulan 7+ Hadits Tentang Memilih Calon Istri: Bagaimana Cara Memilihnya?

Anda merupakan seorang pemuda yang sedang mencari hadits tentang memilih calon istri? Jika iya, maka pencarian Anda akan berakhir disini. Ya, disini kami telah menghimpun beberapa hadits yang tampaknya cocok untuk Anda baca dan pahami kandungan isinya sebagai bekal bagi masa depan.

1. Kriteria Memilih Istri

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR Bukhari)

Perlu Anda ketahui, empat perkara yang disebutkan oleh Nabi ﷺ dalam hadis ini bukan sebagai urutan dalam memilih pasangan, akan tetapi hal ini adalah penyampaian berita oleh Nabi ﷺ yang menggambarkan kebiasaan lelaki dalam memilih wanita sebagai pasangan hidupnya.

Karena itu, di akhir Nabi ﷺ memerintahkan kita untuk melihat agama seorang wanita sebelum melihat kriteria lainnya. Tidak bermaksud menyesampingkan faktor lainnya, namun memang agamalah yang bisa membuat hidup seorang suami akan menjadi bahagia.

Kita bisa lihat di zaman sekarang ini, berapa banyak kasus perceraian yang disebabkan hanya karena melihat kecantikan wanita saja tanpa melihat agamanya? Bukankah itu banyak sekali?

2. Istri Shalihah adalah Kebahagiaan

مِنْ سَعَـادَةِ ابْنُ آدَمَ ثَلاَثَةٌ: اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْـكَنُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الصَّالِحُ، وَمِنْ شَقَاوَةِ ابْنُ آدَمَ: اَلْمَرْأَةُ السُّوْءُ، وَالْمَسْكَنُ السُّوْءُ، وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ.

“Kebahagiaan manusia ada tiga: Wanita yang shalihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. Sedangkan ke-sengsaraan manusia ialah: Wanita yang buruk (perangainya), tempat tinggal yang buruk, dan kendaraan yang buruk.” (HR Ahmad)

Siapa sih diantara kita semua yang tidak ingin bahagia? Nah, di hadits ini Rasulullah ﷺ telah memberikan beberapa saran agar hidup kita menjadi bahagia dan aman sentosa. Yah, salah satunya adalah dengan menjadikan wanita shalihah sebagai pendamping hidup hingga ajal menjemput.

3. Tidak Meremehkan Dosa

إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوْبِ، كَقَوْمٍ نَزَلُوا فِي بَطْنِ وَادٍ فَجَاءَ ذَا بِعُوْدٍ وَجَـاءَ ذَا بِعُوْدٍ، حَتَّـى انْضَجُوْا خُبْزَتَهُمْ، وَإِنَّ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوْبِ مَتَى يُؤْخَذْ بِهَا صَاحِبُهَا تُهْلِكُهُ.

“Janganlah kalian meremehkan dosa-dosa kecil, seperti kaum yang berada di perut lembah lalu masing-masing orang membawa sepotong kayu sehingga dapat menanak roti mereka. Sesungguhnya bila dosa-dosa kecil itu pelakunya dihukum, maka dosa-dosa tersebut akan mencelakakannya.” (HR Ahmad)

Hadits di atas sebenarnya berlaku bagi pria dan wanita. Ya, kita semua diperintahkan oleh Allah untuk tidak meremehkan dosa-dosa kecil. Karena jika dosa-dosa tersebut kita terus lakukan karena menganngapnya kecil, maka dosa tersebut akan menjadi besar. Tentu itu sangat berbahaya bukan?

Dalam kaitannya dengan memilih istri, tentu hal ini sangat penting. Anda harus mencari istri yang betul-betul menjaga muru’ahnya dan betul-betul tidak meremehkan dosa sekali. Karena kedua hal tersebut juga merupakan ciri keshalihan seorang wanita.

4. Menjaga Aurat

نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ

“Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun.” (HR. Malik)

Mengenai maksud dari hadits ini, para ulama menjelaskan yang dimaksud dengan wanita yang berpakaian tetapi telanjang adalah wanita yang menutup sebagian badannya, dan menampakkan sebagiannya.

Maknanya, wanita seperti ini auratnya terbuka. Contohnya saja adalah wanita yang berpakaian rok mini, atau menampakkan keelokan rambutnya. Ulama lainnya mengatakan bahwa maksud wanita berpakaian tetapi telanjang adalah memakai pakaian yang tipis sehingga terlihat warna kulitnya.

Dalam hal ini tentu Anda harus memilih wanita yang betul-betul menjaga auratnya. Jangan sampai justru Anda tergoda dengan kecantikan wanita-wanita yang masih bangga dengan mengumbar paha dan dadanya.

5. Tidak Bertabarruj

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR An Nasai)

Tidak hanya memilih yang sudah menutup auratnya dengan rapat dan sesuai ketentuan syara, Anda juga harus memilih wanita yang tidak terlalu menor dalam berdandan. Karena menurut hadits di atas, wanita-wanita tersebut bagaikan seorang pelacur yang selalu menggoda para pria untuk berzina dengannya.

6. Sedap di Pandang

وان نظر إليها سرته

“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud)

Meskipun keluruhan agama seorang wanita memang menjadi prioritas utama seorang pria dalam memilih istrinya, tetap tidak ada salahnya bagi seorang pria mencari yang bening-bening. Tidak harus yang secantik bidadari, jika Anda melihatnya merasa tenang dan senang, maka itu sudah cukup.

7. Subur

تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’i)

Dalam hadits di atas, Rasulullah ﷺ memerintahkan para pria untuk mencari wanita yang subur. Hal ini dikarenakan Baginda Nabi akan sangat bangga jika jumlah ummatnya semakin bertambah. Bagaimana cara melihat kesuburan seorang wanita? Salah satunya dengan melakukan tes kesuburan di Rumah Sakit yang ada.

8. Diutamakan Menikahi Gadis

عليكم بالأبكار ، فإنهن أعذب أفواها و أنتق أرحاما و أرضى باليسير

“Menikahlah dengan gadis, sebab mulut mereka lebih jernih, rahimnya lebih cepat hamil, dan lebih rela pada pemberian yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah)

Terakhir, seorang pria lebih diutamakan menikahi gadis. Namun meskipun begitu, tidak ada salahnya kok jika Anda pada akhirnya menikahi janda. Bukankah Rasulullah ﷺ juga menikahi Sayyidah Siti Khadijah yang juga merupakan seorang janda? Wallaahu A’lam.

Baca juga:

Hadits Tentang Memaafkan Orang Lain

Hadits Tentang Aurat Perempuan