Kumpulan 3 Hadits Tentang Manusia Sebagai Khalifah di Bumi!

Jika Anda sedang mencari hadits tentang manusia sebagai khalifah di bumi, maka pada hakikatnya tidak ada satupun hadits yang secara lafadznya langsung membahas hal tersebut. Hal ini karena bahasan tersebut hanya pada beberapa ayat Al Qur’an misalnya pada Al Baqarah ayat 30.

Namun meskipun begitu, ada beberapa hadits yang menurut kami relate dengan bahasan manusia sebagai khalifah. Apa sajakah haditsnya? Kuy baca aja langsung hadits-haditsnya.

1. Setiap Manusia Adalah Pemimpin

«كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya: “Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya. Penguasa adalah pemimpin bagi manusia, dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka.

Wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin terhadap harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta yang diurusnya. Ingatlah, masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari)

Secara bahasa, makna khalifah adalah pengganti, duta, atau wakil. Yang mana maksudnya adalah pengganti Allah untuk mengatur dunia agar berjalan sesuai dengan nilai-nilai kedamaian dan ketentraman. Karena itu, secara tidak langsung khalifah juga disini dapat disebut sebagai pemimpin.

Pada hadits ini, bahkan dijelaskan bahwasanya setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri yang akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan. Seorang wanita juga sejatinya adalah pemimpin, begitupun para budak.

Sebagai pemimpin, tentu setiap dari kita harus betul-betul mengatur segala apa yang sedang kita pimpin. Jika Anda kini sebagai seorang pemimpin perusahaan, maka wajib untuk memperhatikan dan memanage bawahan-bawahan Anda. Begitupun yang lainnya.

2. Menebar Kebaikan Kepada Sesama Mahluk Hidup

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ طَيرٌ أَوْ إِنْسَانٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ رواه البخاري ومسلم والترمذي

“Tiada seorang muslim yang menanam pohon atau menebar bibit tanaman, lalu (hasilnya) dimakan oleh burung atau manusia, melainkan ia akan bernilai sedekah bagi penanamnya.” (HR Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi)

Diantara tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini berdasarkan hadits ini adalah untuk menjaga keseimbangan alam agar alam berjalan dengan keserasian. Yang mana perbuatan tersebut merupakan suatu kebaikan yang dengannya seorang muslim akan mendapatkan pahala.

3. Saling Menasihati Terhadap Sesama

مَثَلُ اْلقَائِمِ فِيْ حُدُوْدِ اللهِ وَاْلوَاقِعِ فِيْهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوْا عَلَى سَفِيْنَةٍ فَصَارَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، وَكَانَ الَّذِيْنَ فِيْ أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ اْلمَاءِ مَرُّوْا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ، فَقَالُوْا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيْبِنَا خَرْقاً وَلَمْ نُؤذِ مَنْ فَوْقَنَا، فَإِنْ تَرَكُوْهُمْ وَمَا أَرَادُوْا هَلَكُوْا جَمِيْعاً، وَإِنْ أَخَذُوْا عَلَى أَيْدِيْهِم نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيْعاً

”Permisalan orang yang menjaga larangan-larangan Allah dan orang yang melanggar larangan-larangan-Nya adalah bagaikan sekelompok orang yang berundi dalam sebuah kapal. Akhirnya ada sebagian orang mendapat bagian atas dan sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut.

Yang berada di bagian bawah bila ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di atasnya. Mereka berkata, “Andaikan saja kita membuat (satu) lubang di bagian kita ini, (tentu) tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.”

Seandainya yang berada di bagian atas membiarkan orang-orang di bawah menuruti kehendaknya, niscaya semuanya akan binasa. Dan, bila mereka melarang orang-orang yang di bawah berbuat demikian, maka mereka selamat dan selamat pula semua penumpang kapal itu.” (HR Bukhari)

Dari hadits di atas, dapat digambarkan bahwa dunia ini ibarat sebuah kapal. Yang mana jika kapal tersebut ingin terus bertahan dan sampai ke tujuannya dibutuhkan kerjasama antara seluruh awak kapal dan penumpangnya.

Jika ada yang berbuat macam-macam dengan melakuakan perbuatan dalam hal ini berbuat kemaksiatan yang dapat merusak kapal, maka harus diingatkan supaya tidak melakukan lagi hal tersebut agar kapal tetap dalam keseimbangan.

Baca juga:

Hadits Tentang Menghormati Guru

Hadits Tentang Ulama Akhir Zaman