Ada banyak hadits nabi yang menjelaskan tentang kalimat syahadat. Jika Anda sedang mencari informasi hadits tentang syahadat, maka sangat tepat datang ke artikel ini. Disini kami telah mengumpulkan hadits-hadits tersebut dengan runut dan sistemastis agar mudah dibaca oleh siapa saja. Kuy langsung simak aja tulisannya!
1. Kunci Surga
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَاإِلٰـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ ، وَالْـجَـنَّـةَ حَـقٌّ ، وَالنَّارَ حَـقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللهُ الْـجَنَّـةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ.
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilah (sembahan) yang berhak diibadahi dengan benar selain Allâh saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; dan bahwa ‘Isa adalah hamba Allâh dan Rasul-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya; dan bahwa surga adalah benar adanya dan neraka adalah benar adanya, maka Allâh pasti memasukkannya ke dalam surga bagaimanapun amal yang telah diperbuatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sebagai manusia yang mempercayai akan adanya masa setelah kehidupan dunia, tentu akan sangat berharap dan menginginkan sekali untuk masuk surga. Betapa tidak, surga merupakan tempat penuh kenikmatan yang tiada bandingannya.
Jika berdasarkan hadits di atas, maka salah satu caranya adalah dengan melafalkan dua kalimat syahadat. Tidak sekedar diucapkan, tentu syahadat tersebut harus dimanifestasikan dalam perbuatan sehari-hari berupa mentaati perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Terjaga Harta dan Darahnya
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوْا الصَّلَاةَ، وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذٰلِكَ عَصَمُوْا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى.
“Aku diperintah memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah (sembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allâh dan bahwa Muhammad adalah utusan Allâh, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka darah dan harta mereka terlindungi dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisab (perhitungan) mereka diserahkan kepada Allâh.” (HR Bukhari dan Muslim)
Pada hadits di atas, Baginda SAW dengan jelas menyatakan bahwasanya salah satu tujuannya diutus ke tengah-tengah manusia adalah untuk memerangi dalam hal ini mendakwahi bani Adam agar mengucapkan dua kalimat syahadat, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat.
Karena itu, tidak heran jika Beliau SAW semasa hidupnya sangat bersemangat mengemban risalahnya kepada berbagai kabilah yang ada di tanah arab. Bahkan, beliau memang betul-betul memerangi siapa saja yang enggan masuk islam jika mereka sudah tidak bisa didakwahi lagi dengan cara yang santun dan lemah lembut.
Namun yang harus Anda perhatikan, hadits ini tidak serta merta mengajarkan umatnya untuk keras kepada non muslim. Sebab orang kafir itu sendiri hanya dapat kita perangi jika mereka menyerang dan menzalimi islam terlebih dahulu.
3. Rukun Islam
وَقاَلَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَمِ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ ، وَتَحُجَّ البَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً
…..Selanjutnya ia berkata (Jibril, “Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Islam itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.”…. (HR. Muslim, no. 8).
Hadits ini, merupakan salah satu potongan dari hadits Jibril yang datang kepada Baginda SAW ketika beliau sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Kala itu Nabi SAW ditanya oleh Jibril tentang beberapa hal, diantaranya seputar apa itu islam, iman, ihsan, hari kiamat, serta tanda-tandanya.
Ketika ditanya apa itu islam, maka Rasululllah pun menjawabnya dengan 5 hal sebagaimana hadits di atas, yang mana 5 hal tersebut kini kita kenal dengan sebutan rukun islam.
4. Pondasi Islam
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
”Islam itu dibangun di atas lima dasar: persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Tidak jauh berbeda dengan hadits yang ketiga, hadits ini pun berbicara bahwasanya syahadat merupakan salah satu dari pondasi islam. Sebagai sebuah pondasi, tentu kedudukan syahadat dalam islam memiliki posisi yang sangat penting. Tanpa pondasi yang kokoh, tentu suatu bangunan dalam hal ini keislaman seseorang akan runtuh bukan?
Selain itu, syahadat itu sendiri bisa dikatakan melupakan pintu pendaftaran bagi siapapun jika ingin terdaftar sebagai seorang muslim. Bila ada orang rajin shalat, sudah berhaji, namun dia belum bersyahadat, maka amalannya percuma dan tidak ada harganya.
5. Seruan Kepada Dua Kalimat Syahadat
قالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لِمُعَاذِ بنِ جَبَلٍ حِينَ بَعَثَهُ إلى اليَمَنِ: إنَّكَ سَتَأْتي قَوْمًا أهْلَ كِتَابٍ، فَإِذَا جِئْتَهُمْ، فَادْعُهُمْ إلى أنْ يَشْهَدُوا أنْ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وأنَّ مُحَمَّدًا رَسولُ اللَّهِ، فإنْ هُمْ أطَاعُوا لكَ بذلكَ، فأخْبِرْهُمْ أنَّ اللَّهَ قدْ فَرَضَ عليهم خَمْسَ صَلَوَاتٍ في كُلِّ يَومٍ ولَيْلَةٍ، فإنْ هُمْ أطَاعُوا لكَ بذلكَ، فأخْبِرْهُمْ أنَّ اللَّهَ قدْ فَرَضَ عليهم صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِن أغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ علَى فُقَرَائِهِمْ، فإنْ هُمْ أطَاعُوا لكَ بذلكَ، فَإِيَّاكَ وكَرَائِمَ أمْوَالِهِمْ، واتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ؛ فإنَّه ليسَ بيْنَهُ وبيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
Rasululullah SAW bersabda kepada Muadz bin Jabal ketika beliau mengutus sahabatnya tersebut ke negeri Yaman, “Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah.
Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu pada setiap siang dan malam. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang orang fakir di antara mereka. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut maka kamu jauhilah harta mulia mereka. Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzhalimi, karena tidak ada penghalang antara dia dan Allah.” (HR Bukhari)
Pada hadits di atas, simpelnya Baginda Nabi SAW memerintahkan sahabat Muadz untuk mendakwahi penduduk Yaman agar masuk islam. Apabila sudah masuk islam, maka hal-hal yang harus dilakukan oleh mereka adalah dengan menjalankan beberapa perintah yang sudah ada pada lanjutan hadits tersebut. Wallaahu A’lam
Baca juga:
Hadits Tentang Larangan Mendekati Zina dan Latinnya
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!