Kumpulan 9+ Hadits Tentang Riba dan Penjelasannya: Dalil Serta Ancamannya!!!

Dalam banyak ayat maupun hadits, Allah dan Rasul-Nya telah menerangkan tentang haram dan besarnya dosa bagi para pelaku riba. Nah disini kami telah mengumpulkan hadits tentang riba dan penjelasannya. Semoga apa yang ditulis disini dapat membuat kita menjadi lebih hati-hati dari aktivitas yang sangat tercela ini.

Disclaimer: Disini kami tidak akan membahas pembagian dan penjelasan masing-masing riba secara lebih detail, jika ingin mencari pembahasan tersebut, dapat Anda cari di tulisan lain yang memang fokus membahas hal tersebut.

1. Dilaknat Allah

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا سِمَاكٌ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا، وَمُؤْكِلَهُ وَشَاهِدَهُ وَكَاتِبَهُ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Simak, telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, saksinya dan penulisnya.” (HR. Abu Dawud)

Ancaman pertama yang akan didapatkan para pelaku riba adalah dilaknat oleh Allah. Coba bayangkan, dilaknat sesama manusia saja kita sudah merasa sakit hati dan tidak enakan, apalagi dilaknat Allah Sang Tuhan Pencipta Alam? Mengerikan sekali bukan?

Oh ya, yang dilaknatnya pun bukan orang yang memakan ribanya saja, melainkan beberapa aktivitas yang berkaitan dengannya. Seperti yang memberi ribanya, serta pencatat dan penulis aktivitas riba tersebut.

2. Dosa Besar

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda,“Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu’min yang suci berbuat zina.” (HR Bukhari)

Maksud dari jauhilah tujuh perkara yang membinasakan adalah hal-hal yang akan Rasul sampaikan berikutnya adalah dosa besar di sisi Allah. Yang mana kalau dosa besar, maka azab di akhiratnya pun sangatlah pedih. Diantara dosa-dosa tersebut ialah memakan riba.

3. Dosa Riba yang Paling Ringan

الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ

“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)

Pada dua hadits sebelumnya, disebutkan bahwasanya dosa riba sangatlah besar. Lalu seperti apa sih permisalan dosa riba yang paling ringan? Disini Nabi Saw. menjelaskan dosa riba yang paling ringan adalah seperti berzina bersama ibu kandung sendiri. Jadi, jika Anda memakan harta riba yang sedikit saja, maka seolah Anda berzina dengan ibu sendiri yang tentu kita sayangi sepenuh hati.

4. Mengundang Turunnya Azab Allah

إِذَا ظَهَرَ الزِّناَ وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ

“Apabila telah marak perzinaan dan praktek ribawi di suatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diadzab oleh Allah.” (HR. Al Hakim)

Hadits ini seharusnya menjadi muhasabah bagi para penguasa dan para pemilik kebijakan. Jikalau daerah yang dia pimpin dilanda musibah yang datang tiada henti, bisa saja hal tersebut karena sudah maraknya praktik perzinaan dan riba. So, sudah selayaknya para pemimpin betul-betul memperhatikan hal yang satu ini.

5. Permisalan Dosa Riba

إن الدرهم يصيبه الرجل من الربا أعظم عند اللهفي الخطيئة من ست وثلاثين زنية يزيها الرجل

“Sesungguhnya satu dirham yang didapatkan seorang Iaki-laki dari hasil riba Iebih besar dosanya di sisi Allah daripada berzina 36 kali.” (HR Ibnu Abi Dunya)

Jika melihat kurs saat ini, satu dirham yang setara dengan 3 gram perak dihargai dengan uang 94.675 rupiah. Itu artinya jika Anda memakan hasil riba yang setara dengan uang tersebut, maka Anda seolah telah berzina sebanyak 36 kali. Eits, namun bukan berarti disini Anda malah berzina ya karena mengannggap dosa zina tidak ada apa-apanya dibanding dosa riba.

6. Tanda Datangnya Kiamat

بين يدي السّاعة يظهر الرّبا والرّنا والخمر

“Menjelang kedatangan hari Kiamat tampak (menyebar) riba, perzinahan dan minuman khamar.” (HR Thabrani)

Pada hadits di atas, Nabi Saw. setidaknya memberi tahukan kepada kita tentang tanda-tanda kiamat yang akan memusnahkan alam semesta dan isinya. Ternyata diantara tanda-tandanya tersebut ialah ketika perzinahan, minuman keras, dan riba sudah semakin menyebar tanpa terkendali. Bukankah itu sekarang sudah terjadi?

7. Berhak Dibakar di Neraka

يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Wahai Ka’ab bin Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi)

Meskipun hadits ini tidak secara langsung menyebut tentang riba, tapi kita tentu sepakat bahwa harta hasil riba adalah harta yang haram bukan? Karena itu, siapa saja yang mengonsumsi makanan dari hasil riba, maka perutnya layak untuk dibakar dengan panasnya api neraka.

8. Dosa Tak Terampuni

إيَاكم والذنوب التي لاتغفر وذكرمنها أكل الرّبا

“Jauhilah oleh kalian semua dosa-dosa yang tidak diampuni.” Dan beliau menyebutkan salah satunya adalah memakan riba. (HR. At-Tabrani)

Makna dosa tak terampuni disini adalah dosa besar yang hanya akan diampuni ketika pelakunya benar-benar bertaubat. Sebab dalam dalil lain yang lebih kuat, tepatnya dalam Al Qur’an, disana disebutkan bahwa dosa yang tidak diampuni hanyalah dosa syirik kepada Allah.

9. Mendatangkan Paceklik di Tengah-tengah Masyarakat

مَا مِنْ قَوْمٍ يَظْهَرُ فِيهِمْ الرِّبَا إِلَّا أُخِذُوا بِالسَّنَةِ وَمَا مِنْ قَوْمٍ يَظْهَرُ فِيهِمْ الرُّشَا إِلَّا أُخِذُوا بِالرُّعْبِ

“Tidaklah riba merajalela pada suatu kaum kecuali akan ditimpa paceklik. Dan tidaklah budaya suap merajalela pada suatu kaum kecuali akan ditimpakan kepada mereka ketakutan.” (HR.Ahmad)

Hadits ini secara maknanya hampir mirip dengan hadits keempat yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Pada intinya, aktivitas riba yang semakin marak di suatu tempat, akan mengundang azab Allah di daerah tersebut. Salah satu azab tersebut bisa berupa datangnya paceklik yang berkepanjangan.

10. Doanya Tidak Akan Terkabul

يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” ‘Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?’.” (HR. Muslim)

Terakhir, ancaman dari dosa riba adalah doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah. Hal ini karena makanan dan pakaian yang digunakan oleh para pemakan riba berasal dari harta yang sudah jelas keharamannya.

Baca juga:

Hadits Tentang Mempersulit Orang Lain