Jika Anda sedang mencari hadits tentang pertemanan, maka sangat tepat datang ke artikel ini. Disini kami telah mengumpulkan beberapa hadits yang Anda cari tersebut dengan runut dan sistematis. Semoga bermanfaat ya!
1. Berteman dengan “Penjual Minyak Wangi”
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً “
“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”. (HR Bukhari dan Muslim)
Pada hadits di atas, Nabi Saw. sudah memberikan arahan dalam memilih teman. Disini beliau seolah menunjukkan kepada kita selaku umat muslim untuk memilih teman yang seperti minyak wangi. Maksudnya apa? Yaitu memilih teman yang dapat memberikan bekas kebaikan dan ketaatannya kepada Allah agar kita pun menjadi taat kepada-Nya.
Sebaliknya, beliau pun seolah melarang kita untuk berteman dengan tukang pandai besi, karena kalau kita dekat dengan mereka, kita akan mendapatkan panas api dan bau besi yang kurang sedap. Maksudnya adalah teman yang ketika kita dekat dengan-Nya, kita justru malah dekat dengan kemaksiatan yang tentu akan memiliki wangi yang buruk di sisi Allah.
2. Mendoakan Teman
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR Muslim)
Ketika kita berteman, hendaknya mendoakan mereka di kala mereka tidak mengetahuinya. Hal ini karena doa tersebut akan mustajab alias mudah dikabulkan. Dan bahkan doa yang baik kepada teman pun akan berbalik kepada sendiri. Itu artinya, jika Anda memiliki suatu hajah (kebutuhan) yang ingin segera didapatkan, salah satu caram mendapatkannya adalah dengan mendoakan kebaikan kepada teman.
3. Selektif dalam Memilih Teman Dekat
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)
Disini Rasulullah Saw. menggambarkan bahwa setiap orang akan mirip dengan kebiasaan teman dekatnya. Karena itu, jika Anda ingin memiliki kebiasaan membaca Al Qur’an setiap hari, maka berteman dekatlah dengan ahli Qur’an. Namun jika Anda memang ingin menjadi seorang ahli maksiat, maka akrabkanlah diri kalian dengan para pecinta maksiat.
4. Saling Mencintai Karena Allah
Dari Mujahid berkata,
لقيني رجل من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم فأخذ بمنكبي من ورائي. قال: أما إني أحبّك. قال : أحبك الله الذي أحببتني له. فقال : لولا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ” “إذا أحب الرجل الرجل فليخبره أنه أحبه”. ما أخبرتك. قال: ثم أخذ يعرض علي الخطبة. قال: أما إن عندنا جارية، أما إنها عوراء
Ada salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu denganku lalu ia memegang pundakku dari belakang dan berkata, “Sungguh saya mencintaimu.” Dia lalu berkata, “Semoga Allah yang membuatmu mencintaiku turut mencintaimu.”
Dia berkata, “Kalau sekiranya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bersabda, ‘Jika seorang pria mencintai saudaranya hendaklah dia memberi tahu bahwa dia mencintainya’, maka tentulah ucapanku tadi tidak kuberitahukan kepadamu.” Dia lalu menyodorkan sebuah lamaran kepadaku sambil berkata, “Kami memiliki seorang budak perempuan dia buta sebelah matanya (silakan engkau mengambilnya).” (HR Bukhari)
Pada hadits ini, dikisahkan bahwasanya ada dua orang sahabat Nabi yang saling mencintai karena Allah. Eits tapi cinta disini bukan bermakna cinta yang gay ya. Tapi memang merupakan cinta kepada saudara yang jelas disunnahkan oleh Rasulullah Saw.
Kedua sahabat tadi bahkan sampai mengucapkannya secara langsung diantara satu yang lainnya dengan ucapan “Aku cinta kamu karena Allah”. Dari hadits ini, setidaknya kita pun kalau memiliki teman yang betul-betul akrab, hendaknya untuk mengungkapkan perasaan cinta terhadap teman akrab tersebut.
Dalam beberapa riwayat lain juga disebutkan bahwa seseorang akan bersama yang dicintainya nanti di akhirat. Nah, jika Anda ingin langgeng pertemannya hingga di akhirat kelak, maka hendaklah saling mencintai karena Allah.
5. Manfaat Berteman dengan Orang Shalih
حتى إذا خلص المؤمنون من النار، فوالذي نفسي بيده، ما منكم من أحد بأشد مناشدة لله في استقصاء الحق من المؤمنين لله يوم القيامة لإخوانهم الذين في النار، يقولون: ربنا كانوا يصومون معنا ويصلون ويحجون، فيقال لهم: أخرجوا من عرفتم، فتحرم صورهم على النار،
“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.” Mereka memohon, “Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.”
Dijawab Allah, ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka. (HR Nasai’ dan Ibnu Majah)
Dalam beberapa hadits sebelumnya telah disebutkan bahwasanya Nabi Saw. menganjurkan umatnya untuk memiliki teman karib yang sifatnya shalih. Bukan tanpa alasan, hal ini karena teman tersebut dapat menolong Anda jika seandainya Anda nanti berada di neraka. So, pilihlah teman yang shalih dan baik ahlaknhya ya!
6. Sebaik-baik Teman
خَيْرُ ْلاَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِه ، وَخَيْرُ الْجِيْرَانِ عِنْدَاللهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِه
“Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah yang terbaik di antara mereka terhadap sahabatnya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang terbaik di antara mereka terhadap tetangganya.” (HR Tirmidzi)
Terakhir, pada hadits ini Nabi Saw. menyebutkan bahwa sebaik-baik teman atau sahabat adalah yang paling baik diantara mereka. Itu artinya, jika Anda ingin dicap sebagai orang terbaik, hendaknya Anda berlaku baik kepada teman Anda. Wallaahu A’lam
Baca juga:
Hadits Tentang Mempersulit Orang Lain
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!