Bagi peminat kuliner Jepang, Sushi tentu menjadi hidangan yang paling digemari dibandingkan makanan khas negeri sakura lainnya. Karena itu, tak heran bila para pengusaha kuliner kini berbondong-bondong mendirikan restoran sushi.
Salah satunya adalah restoran Pecopeco Sushi. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah Pecopeco Sushi halal? Pertanyaan tersebut sudah selayaknya ditanyakan, mengingat sushi dikenal memiliki beberapa titik kritis dalam pengolahannya.
Karena itu, di artikel yang singkat ini kami akan mengupas status kehalalan dari Pecopeco Sushi.
Mengenal Pecopeco Sushi
Pecopeco Sushi, merupakan restoran sushi yang berpusat di Surabaya. Ia didirikan oleh seorang anak muda yang luar biasa bernama Albert Rahardjo. Kala itu, Albert mulai menggeluti dunia bisnis kuliner Sushi sejak 2009. Hobi makan sushi lah yang mengawalinya untuk memutuskan kuliner khas Jepang ini.
Sebagai anak muda yang sangat inovatif, Albert membuat suatu terobosan yang tidak ada di restoran sushi lainnya. Yaitu dia membuat sistem ice pack pada delivery box, sehingga customer akan tetap dapat menikmati sushi dengan kondisi daging ikan yang masih segar meskipun dibawa pulang.
Hingga saat ini, Pecopeco Sushi telah memiliki belasan cabang yang tersebar di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Selain itu, terdapat juga satu cabang baru yang berdiri di wilayah Jakarta, tepatnya di daerah Kemang.
Untuk pilihan menunya, restoran ini menawarkan berbagai pilihan paket sushi. Selain itu, disini juga tersedia berbagai jenis kuliner Jepang lainnya seperti Nigiri, Maki, Yakimeshi, Donburi, dan lainnya.
Berikut ini beberapa list menunya: (lengkapnya dapat Anda lihat di link ini)
Pecopeco Sushi Halal?
Tidak diragukan lagi, mayorits restoran Jepang biasanya menggunakan penyedap rasa khas Jepang ketika mengolah makanan sebelum disajikan.
Oleh karena itu, Anda harus mengetahui bahwa ada beberapa bumbu penyedap pada kuliner Jepang yang memiliki titik kritis dalam penggunaannya. Bumbu tersebut berupa:
1. Shoyu
Shoyu adalah kecap asin yang bisa dikatakan sebagai pelengkap saat memakan sushi. Ia dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi, gandum, garam, dan air. Nah, biasanya kecap ini mengandung alkohol secara alami maupun ditambahkan oleh produsen. Meskipun memang, ada juga beberapa merk shoyu yang terbebas dari alkohol
2. Mirin
Mirin adalah bumbu dapur khusus masakan Jepang yang berupa cairan beralkohol berwarna kuning dan berasa manis. Umumnya, di pasaran bumbu ini dijual dengan kadar alkohol sebesar 14%.
3. Sake
Sake adalah minuman beralkohol dari Jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras. Ia sangat erat kaitannya dengan mirin karena mirin dibuat dari paduan sake dengan gula. Nah, Sake dan mirin memiliki kegunaan untuk menghilangkan bau amis pada ikan, dalam hal ini erat kaitannya dengan pembuatan sushi.
Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, apakah Pecopeco Sushi terbebas dari titik kritis di atas?
Untuk memastikannya, kami pun berkunjung ke akun IG Officialnya yang memiliki kurang lebih 24,4 K Follower, yaitu @pecopecosushi. Disana kami tidak menemukan satupun adanya statement dari pihak pengelola yang menyebut bahwa produk mereka terbebas dari titik-titik kritis yang telah kami sebutkan diatas.
Selain itu, ketika kami menelusuri situs cek halal milik MUI, disana kami pun tidak mendapati adanya sertifikat halal atas nama Pecopeco Sushi.
Kesimpulan
Meskipun belum ada pernyataan langsung dari pihak Pecopeco Sushi seputar beberapa titik kritis di atas, kami pun belum bisa menyatakan secara jelas bahwa makanan di Pecopeco Sushi adalah haram atau halal. Hal ini karena memang statusnya masih belum jelas.
Karena itu untuk memastikannya, mungkin Anda dapat langsung bertanya kepada pihak restoran seputar titik-titik kritis diatas ketika berkunjung ke Pecopeco Sushi secara langsung. Apabila memang dalam proses pembuatannya tidak menggunakan mirin, shoyu, dan sake, maka bisa dikatakan makanan di Pecopeco Sushi adalah halal
Wallaahu A’lam
Temukan status halal produk lain:
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!