Anda sedang mencari kumpulan beberapa hadits yang menjelaskan seputar orang yang dihina? Jika iya, maka Anda sangat beruntung. Di artikel ini kami telah sedikit mengumpulkan beberapa hadits tentang orang yang dihina. Penasaran kan apa saja haditsnya? Tanpa berlama-lama lagi, kuy simak tulisannya!
1. Mendapatkan Transfer Pahala dari Orang yang Menghina
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Rasulullah bertanya kepada para sahabat, “Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?” Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”
Tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)
Dalam hadits ini, sangat jelas bahwa Rasulullah SAW memberikan dua kabar sekaligus, yaitu kabar baik bagi orang yang dizalimi dan kabar buruk bagi orang yang gemar berlaku zalim.
Bagaimana tidak, sudah sangat jelas jika Baginda Nabi mengabarkan siapa saja yang di dunianya pernah mencaci atau menghina, menuduh, korupsi dan berbagai kezaliman lainnya yang sudah disebutkan di atas, maka mereka akan mendapatkan azab berupa lenyapnya pahala yang telah mereka kumpulkan.
Nah, bagi siapapun yang terdzalimi, maka dia akan mendapatkan transferan pahala dari orang yang pernah menzaliminya selama permasalah antara keduanya tidak terselesaikan di kehidupan dunia.
2. Anjuran Untuk Mendiamkan Orang yang Menghina
وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ
“Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Secara manusiawi, siapapun tentu akan marah ketika dirinya dihina. Baik itu hinaannya berupa menghina fisik, ekonomi, ilmu, atau bahkan orang tua. Namun, dari hadits ini Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk senantiasa sabar dan tidak membalas hinaan siapapun yang menghina kita.
Biarkanlah orang tersebut menghina kita sepuasnya, karena dia sendirilah yang nanti akan mendapatkan ganjaran setimpal dari Allah.
3. Memaafkan Orang yang Menghina
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat).” (HR Muslim)
Hadits di atas memang tidak secara langsung menyebutkan untuk memaafkan orang yang menghina kita. Hanya saja riwayat tersebut merupakan sebuah riwayat umum yang memerintahkan seorang muslim untuk memaafkan setiap kesalahan yang dilakukan oleh saudaranya.
Baik itu kesalahan berupa pernah dihina, dicaci, disakiti, difitnah, dan yang semisalnya. Jika itu kita lakukan, maka kita akan ditinggikan derajatnya oleh Allah di akhirat kelak.
4. Tidak Balik Menghina
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سِبَابُ المٌسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْر
Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Mencela seorang muslim merupakan kefasikan dan memeranginya merupakan kekufuran’.” (HR Bukhari dan Muslim)
Mencela atau menghina seseorang di dalam islam, pada dasarnya adalah suatu dosa yang cukup besar. Karena itu, sudah seharusnya sebagai seorang muslim untuk meninggalkan perilaku tersebut karena termasuk dalam perbuatan yang fasik.
5. Boleh Membalas Hinaan Sewajarnya
الْمُسْتَبَّانِ مَا قَالَا فَعَلَى الْبَادِئِ، مَا لَمْ يَعْتَدِ الْمَظْلُومُ
“Apabila ada dua orang yang saling mencaci-maki, maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya akan ditanggung oleh orang yang memulai, selama orang yang dizalimi itu tidak melampaui batas.” (HR.Muslim dan Abu Dawud)
Dalam hadits di atas, dosa saling mencaci-maki antara dua orang itu akan ditanggung oleh pihak yang memulai. Hal ini dengan syarat bahwa pihak yang dicaci itu tidak melampaui batas, yaitu tidak membalas cacian dengan kuantitas dan kualitas yang lebih jelek.
Jika dia membalas dengan cacian yang lebih jelek (baik secara kuantitas atau kualitas), maka dosa melampaui batas itu dia tanggung sendiri, sedangkan sisanya ditanggung oleh pihak yang memulai.
6. Larangan Mencela Hewan
لَا تَسُبُّوا الدِّيكَ فَإِنَّهُ يُوقِظُ لِلصَّلَاةِ
“Janganlah Engkau mencela ayam jantan, karena sesungguhnya ayam jantan itu yang membangunkan kalian shalat.” (HR. Abu Dawud)
Berdasarkan hadits di atas, Rasulullah Saw. melarang umatnya untuk mencela hewan, dalam hal ini yang dicontohkan adalah mencela atau menghina ayam jantan. Jika ayam jantan saja yang tidak berakal dan tentu tidak akan marah ketika dihina kita dilarang untuk menghinanya, maka apalagi manusia? Tentu larangannya bersifat lebih tegas bukan?
Karena itu, jelas perbuatan saling mencaci tidak boleh dilakukan antar sesama manusia. Wallaahu A’lam
Kumpulan hadits lain:
Kumpulan Hadits tentang Berbuat Baik Kepada Sesama Manusia
Kumpulan Hadits tentang Orang yang Membenci Kita

Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!