Anda sedang mencari informasi seputar kitab muqaddimah ibnu khaldun? Jika iya, maka Anda sangat beruntung. Di artikel ini kami telah mengulas informasi yang Anda inginkan tersebut secara ringkas dan jelas. Khususnya yang berkaitan dengan profil penulis dan ringkasannya.
Selamat membaca ya!
Profil Penulis Muqaddimah Ibnu Khaldun
Sesuai dengan nama judul dari artikel ini, kitab muqaddimah ditulis dan disusun oleh seorang ulama yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan multidisipliner, yaitu Ibnu Khaldun. Beliau merupakan seorang ulama, sosiolog, dan ilmuwan muslim yang meletakan dasar-dasar ilmu sosiologi.
Nasab dan Kelahirannya
Ibnu Khaldun yang lahir di Tunisia, Afrika Utara, pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 M ini memiliki nama asli Waliyuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman bin Khaldun.
Beliau tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang banyak berkecimpung dalam bidang politik dan akademik. Karena itulah dunia politik dan ilmu pengetahuan telah begitu menyatu didalam diri Ibnu Khaldun.
Masa Pendidikannya
Masa pendidikan ini dilalui beliau di Tunisia dalam jangka waktu 18 tahun, yaitu antara tahun 1332-1350 M. Ibnu Khaldun mengawali pendidikannya dengan membaca dan menghafal al-Qur’an.
Seperti budaya pada masanya, pendidikan Ibnu Khaldun dimulai pada usia yang dini, dengan pengajaran yang ketat dari guru pertamanya, yaitu orangtuanya sendiri. Kemudian barulah beliau menimba berbagai ilmu dari guru-guru yang terkenal pada masanya sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Guru-gurunya
Karena tumbuh dari keluarga berada dan memiliki relasi yang kuat dalam dunia politik serta pemerintahan, Ibnu Khaldun dididik dan diasuh oleh banyak ulama hebat di masanya. Diantara guru-gurunya adalah:
- Abu ‘Abdullah Muhammad ibnu Sa’ad bin Burral al-Anshari dan Abu al-‘Abbas Ahmad bin Muhammad al-Bathani dalam ilmu al-Qur’an (qira’at).
- Abu ‘Abdillah bin al-Qushshar dan Abu ‘Abdillah Muhammad bin Bahr dalam ilmu gramatika Arab (bahasa Arab).
- Syamsuddin Muhammad bin Jabir bin Sulthan al-Wadiyasyi dan Abu Muhammad bin Abdul Muhaimin bin Abdul Muhaimin al-Hadhramy dalam ilmu hadis.
- Abu ‘Abdillah Muhammad al-Jiyani dan Abu al-Qasim Muhammad al-Qashir dalam ilmu fikih.
- Abdullah Muhammad bin Abdussalam dalam mempelajari kitab al-Muwatta’ karya Imam Malik.
- Dan masih banyak guru beliau lainnya yang sangat berjasa dalam pendidikan Ibnu Khaldun.
Keutamaannya
Dengan kecerdasan dan kesungguhannya dalam belajar, Ibnu Khaldun sering dikenal sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Beliau dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis telah dikemukakannya jauh sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya.
Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas.
Wafatnya Ibnu Khaldun
Beliau wafat dalam usianya yang ke-76 tahun (menurut perhitungan Hijriyah) di Kairo, sebuah desa yang terletak di Sungai Nil, sekitar kota Fusthath, tempat keberadaan madrasah al-Qamhiah dimana sang filsuf, guru, politisi ini berkhidmat.
Ringkasan Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun
Kitab muqaddimah Ibnu Khaldun secara bahasa berarti ‘pendahuluan’. Hal ini karena memang ia ditulis sebagai pengantar untuk berjilid-jilid buku karangan Ibnu Khaldun yang membahasa persoalan sejarah bangsa-bangsa Arab yang berjudul Kitab Al-‘Ibar.
Nah, pengantar inilah yang menjadi inti dari seluruh persoalan yang terdapat dalam kitab al-‘Ibar. Sehingga karya ini dikenal sebagai karya yang monumental dari Ibnu Khaldun. Walaupun sejatinya Muqaddimah Ibnu Khaldun adalah bagian dari al-‘Ibar, tetapi kitab Muqaddimah ini dibedakan dari karya induknya (al-‘Ibar).
Satu hal yang menjadikan kitab ini sangat menarik adalah karena ia merupakan pertama yang meramu teori-teori sosial humaniora dalam satu paket. Selain itu, keunikan dari kitab ini adalah karena membahas bagaimana peradaban itu dibangun dan bagaimana peradaban bisa runtuh.
Di dalamnya, Ibnu Khaldun menyajikan secara komprehensif berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia secara umum. Mulai dari organisasi sosial kemasyarakatan, letak geografis, pertanian, ekonomi, sistem kehidupan, filsafat sejarah, dan masih banyak hal lainnya. Karena itu, tidak berlebihan rasanya jika para ilmuwan menyebut beliau sebagai peletak dasar ilmu sosiologi, historiologi, dan ekonomi.
Secara umum, Pokok-pokok pembahasan didalam kitab Muqaddimah dibagi menjadi enam bab. Bab-bab tersebut antara lain sebagai berikut:
Bab Satu
Membahas seputar peradaban dan kebudayaan umat manusia secara umum. Di dalamnya meliputi enam pengantar yang berisikan pentingnya organisasi sosial kemasyarakatan, pengaruh iklim dan letak geografis terhadap warna kulit, letak dan sistem kehidupan.
Selain itu dibahas juga permasalahan tentang wahyu, mimpi, kesanggupan manusia mengetahui yang gaib secara alami atau pun melalui latihan khusus.
Bab Dua
Membahas seputar kebudayaan Badui dan suku-suku yang lebih beradab, peradaban masyarakat pengembara, bangsa dan kabilah-kabilah liar, serta kehidupan mereka.
Bab Tiga
Membahas seputar negara, kerajaan, khilafah, tingkatan kekuasaan, dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan menekankan filsafat sejarah untuk mengetahui sebab-sebab munculnya kekuasaan dan sebab-sebab runtuhnya suatu negara.
Bab Empat
Membahas seputar berbagai hal tentang wilayah-wilayah pedesaan dan perkotaan, kondisi yang ada, berbagai peristiwa yang terjadi, dan hal-hal utama yang harus diperhatikan.
Bab Lima
Membahas seputar berbagai hal tentang sisi perekonomian negara, mata pencaharian, ekonomi, perdagangan dan industri. Dalam beberapa pasal didalamnya juga diterangkan tentang beragam ilmu pengetahuan, seperti pertanian, pembangunan, pertenunan, kebidanan, dan pengobatan.
Bab Enam
Membahas seputar berbagai jenis ilmu pengetahuan, pengajaran dan metode-metodenya, serta berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah tersebut dalam tradisi Arab. Selanjutnya, bab ini diakhiri dengan sastra Arab.
Dari enam bab tersebut, tentu kita dapat melihat sosok Ibnu Khaldun sebagai seorang ulama yang memiliki cakrawala keilmuan yang sangat luas. Dan bahkan mungkin bisa dikatakan, hingga saat ini belum ada satupun oran yang menyamai keilmuannya.
Wallaahu A’lam
Baca juga:
Mengenal Kitab Mahalli: Profil Penulis dan Ringkasan Isinya
Mengenal Kitab Fiqhul Manhaji: Profil Pengarang & Ringkasannya
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!