Mengenal Kitab Al Kabair: Profil Pengarang dan Ringkasannya

Kitab Al Kabair merupakan sebuah kitab yang sangat fenomenal miliki seorang ulama besar di masanya yaitu Imam Adz-Dzahabi. Jika Anda sedang mencari informasi seputar resensi atau hal lain yang berkaitan dengan al kabair, maka sangat tepat datang kemari. Di artikel ini kami telah mengulas informasi yang Anda inginkan tersebut secara jelas.

Semoga bermanfaat ya!

Profil Pengarang Kitab Al Kabair

Sebagaimana yang telah disinggung di pendahuluan, kitab al kabair yang membahas dosa-dosa besar ini ditulis dan disusun oleh seorang ulama besar yang sangat diakui keilmuannya, yaitu Imam Adz-Dzahabi.

Beliau merupakan sosok ulama yang menguasai banyak bidang. Qiraat, hadis, mushthalah hadis, sejarah, biografi, akidah, ushul fiqh, dan raqa’iq (ilmu beretika) merupakan kepakarannya. Tercatatbeliau memiliki 200 lebih karya tulis dalam bidang-bidang tersebut. Karena itu tidak berlebihan jika menyebut beliau sebagai salah satu ulama terbesar di zamannya.

Nasab dan Kelahiran

Ulama yang bermadzhab syafi’i ini memiliki nama lengkap Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz bin Abdullah at-Turkmani al-Fariqi asy-Syafi’i ad-Dimasyqi. Beliau lahir pada Rabiul Akhir 673 H/1274 M di sebuah desa bernama Kafarbatna di dataran padang hijau Damaskus.

Adapun nama Adz-Dzahabi, bukanlah bagian dari nama asli atau nasab beliau. Adz-Dzahabi yang memiliki arti emas ini menjadi nama beliau karena ayahnya adalah seorang pengrajin emas, dan beliau pun pernah berprofesi sebagai pengrajin emas.

Beliau tumbuh di tengah keluarga yang cinta ilmu dan agama. Ayah beliau bernama Ahmad bin ‘Ustman. Dia adalah orang yang baik, bertakwa, dan cinta ilmu. Selain itu, keluarganya memberikan support yang besar kepada beliau dengan mengirimnya kepada para syaikh yang terkenal di kota Damaskus. Karena itu, tak heran Adz-Dzahabi telah berhasil mendapat ijazah (rekomendasi) dari para masyaikh sejak masih kecil.

Perkembangan Keilmuannya

Ilmu yang pertama kali menjadi langkah beliau dalam belajar adalah ilmu qiraah dan hadits. Hal ini tidaklah heran, sebab beliau memiliki kecerdasan dan kemudahan dalam memahami suatu ilmu. Selain itu, beliau pun dianugerahkan oleh Allah ingatan yang sangat kuat dan kemudahan dalam menghafal.

Beliau betul-betul mencurahkan segenap tenaga dan waktunya untuk mendalami serta menekani kedua disiplin ilmu tersebut. Karena itu beliau secara langsung mendatangi ulama-ulama besar yang memiliki kepakaran dalam bidang hadits dan qiroah.

Tidak hanya belajar di Damaskus tempat kelahirannya, beliau juga melakukan rihlah ilmiah untuk bertemu dengan ulama besar lainnya yang ada di Mesir, Mekah, Madinah, dan beberapa kota lain untuk tujuan yang mulia ini. Karena itu lambat laun ilmunya menjadi rujukan (referensi) kaum muslimin. Nama beliau pun mulai bergaung di dunia Islam, dan para penuntut ilmu berdatangan dari segala penjuru.

Beliau pun akhirnya masyhur sebagai imam dalam ilmu qiraah, penghafal hadis yang ulung, salah seorang ulama yang unggul dalam kritik hadis, dan ternama di dalam al-Jarh wa at-Ta’dil.

Diantara guru-gurunya yang berandil besar dalam keilmuannya adalah:

  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
  • Al-Hafizh Alamuddin Abdul Qasim bin Muhammad al-Birzali
  • Al-Hafizh Jamaluddin Yusuf bin Abdurman al-Mizzi
  • Ibnu Daqiqil ‘Id
  • Abu Muhammad ad-Dimyathi
  • Abul Abbas azh-Zhahiri
  • Dan masih banyak yang lainnya.

Oh ya, Imam Adz-Dzahabi memiliki Mu’jam asy-Syuyukh (Daftar Guru-Guru) dia yang jumlahnya mencapai 1300-an orang. Luar biasa sekali bukan?

Ringkasan Kitab Al Kabair

Secara umum, al kabair yang dikarang Imam Adz-Dzahabi ini merupakan sebuah kitab fenomenal yang membahas tentang dosa-dosa besar. Dosa besar sebagaimana yang dikatakan Imam Sufyan Ats-Tsauri adalah:

Dosa besar ialah segala dosa yang di dalamnya terdapat kedzaliman antara dirinya dan orang lain. Sedangkan dosa kecil ialah yang di dalamnya ada kedhaliman antara dirinya dan Allah, sebab Allah Maha Murah hati dan pasti mengampuni. Dosa besar ada yang diampuni dan tidak diampuni, yang tidak diampuni berupa syirik (menyekutukan Allah), sedangkan yang bisa diampuni adalah selainnya.

Adapun Imam Adz-Dzahabi dalam muqaddimah kitab ini menyatakan bahwa al kabair adalah “Semua larangan Allah dan Rasulullah yang tercantum dalam Al Qur’an dan As Sunnah, serta atsar dari para salafus shalih.

Di dalam muqaddimah tersebut, beliau juga menerangkan bahwa orang-orang yang menjauhi dosa besar akan dijamin untuk masuk ke dalam surga Allah. Beliau kemudian menyebut beberapa dalil sebagai penguat pendapatnya, baik itu dalil yang bersumber dari Al Qur’an maupun hadits.

Selanjutnya, beliau mulai menyebutkan satu persatu perbuatan atua aktivitas yang merupakan dosa besar. Tercatat, dalam al kabair beliau menulis 70 dosa besar yang dapat membawa pelakunya kepada neraka jika tidak segera bertaubat kepada Allah.

Mengenai sistematika pembahasannya ketika memulai pembahasan satu dosa besar, beliau memulainya dengan menyebutkan dalil tentang dosa tersebut. Kemudian setelah itu memberikan syarah atas dalil tersebut dan terkadang di bagian akhirnya beliau memberikan nasihat agar seorang muslim tidak terjerumus ke dalam dosa tersebut.

Diantara dosa-dosa besar yang disinggung dalam al kabair antara lain adalah membunuh, zina, liwath (homoseks), kesaksian palsu, minum khamr, merampok dan mencuri sampai pada dosa yang bisa mengeluarkan pelakunya dari islam yaitu dosa syirik dan menghina sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Selain itu, beliau juga membahas seputar sihir, meninggalkan shalat, tidak membayar zakat, berbuka puasa di siang hari, durhaka kepada orang tua, sombong, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, menjadi pemimpin penipu serata mengkhianati rakyat, dan masih banyak yang lainnya.

Wallaahu A’lam

Baca juga:

Mengenal Al Adzkar Nawawi: Profil Penyusun dan Ringkasan Isinya

Mengenal Syarah Ibnu Aqil: Profil Pengarang dan Ringkasan Isinya