Sebenarnya cokelat Scandia halal atau tidak sih? Barangkali itulah yang kini ada pada benak Anda saat ini bukan? Jika memang iya, maka Anda sangat tepat datang ke artikel singkat ini. Disini kami telah mengulas jawaban dari pertanyaan Anda tersebut. Penasaran kan apa jawabannya? Kuy langsung saja simak ulasan kami berikut ini.
Mengenal Cokelat Scandia
Sebelum berbicara lebih lanjut soal kehalalannya, pada bagian ini kami akan mengajak Anda terlebih dahulu untuk berkenalan lebih jauh tentangnya.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, cokelat Scandia adalah cokelat yang diproduksi oleh PT. Marvel Food Industry. PT. Marvel Food Industry sendiri adalah produsen produk cokelat dan kembang gula berkualitas yang berbasis di Bandung-Indonesia.
Perusahaan yang cukup besar ini dikenal sebagai pemimpin produsen produk-produk cokelat berkualitas atau sebagian orang menyebutnya sebagai ‘meises’ atau hagelslag, cokelat blok, pasta cokelat, dan juga bubuk cokelat.
Pada tahun 2013, Marvel Food mulai memproduksi berbagai macam produk dragee seperti kacang mete berlapis cokelat, almond, kacang tanah, biskuit, dan lentil cokelat karena banyaknya permintaan produk dragee.
Layaknya cokelat pada umumnya, tentu saja rasa dari cokelat Scandia adalah manis dan nikmat di lidah. Hanya saja yang membedakan cokelat ini dengan brand yang lainnya adalah bahwa cokelat ini dijual dalam bentuk kiloan maupun grosiran. Karena itu tidak heran jika ia menjadi salah satu cokelat yang sering digunakan dalam paketan parsel dan yang sejenisnya.
Untuk varian cokelatnya sendiri, jika merujuk pada website resminya, setidaknya Scandia memiliki beberapa varian. Diantaranya,
- SCANDIA Almond Chocolate
- SCANDIA Almond Green Tea Chocolate
- SCANDIA Chocolate Chip Cheese
- SCANDIA Rainbow Chocolate Chips/Coklat Compound Paduan Aneka Warna
- SCANDIA Dark Chocolate Chips
- Dan masih ada beberapa yang lainnya
Dari berbagai fakta di atas, lantas bagaimana sebenarnya status kehalalan dari cokelat Scandia ini?
Cokelat Scandia Halal?
Perlu Anda ketahui, dalam cokelat yang beredar di pasaran umumnya memiliki beberapa titik kritis yang dapat membuat cokelat tersebut menjadi haram. Dikutip dari halalcorner.id, olahan cokelat mengandung beberapa bahan yang terdapat titik kritis kehalalan yang harus diperhatikan. Diantaranya:
- Lesitin
- Maknanya adalah apakah lesitin yang digunakan lesitin nabati atau hewani. Jika nabati umumnya menggunakan lesitin kedelai. Dan jika hewani biasanya menggunakan babi.
- Alkohol
- Sebagian produsen cokelat terkadang memasukkan rhum atau essense perisa ke dalam cokelatnya.
- Lemak
- Lemak atau stabilizer yang digunakan harus dipastikan berbahan nabati atau hewani. Jika hewani, maka jangan sampai dari lemak babi.
- Susu
- Susu bubuk yang digunakan cokelat berasal dari hewan apa, selain itu harus diperhatikan juga dalam proses menjadikan susu bubuk apakah susu tersebut sudah pasti halal atau terkontaminasi hal lain yang diharamkan.
- Gula
- Dari sebi bahan, gula memang dari bahan nabati, tapi pada proses produksinya apakah gula dibuat menggunakan pemutih, halalkah pemutihnya? Halalkah prosesnya?
Itulah beberapa titik kritis kehalalan yang ada pada cokelat. Lalu apakah cokelat Scandia sudah pasti halal dan terbebas dari titik-titik kritis kehalalan tersebut?
Jika merujuk kepada website resmi dari produsennya, maka disana kami tidak berhasil menemukan informasi dari mereka soal kehalalan produk yang mereka produksi tersebut.
Karena itu, akhirnya kami pun menelusuri situs cek halal milik LPPOM MUI guna memastikan apakah Scandia halal atau tidak. Ketika menggunakan kata kunci “Scandia”, ternyata kami menemukan fakta bahwa seluruh varian cokelat dari Scandia sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Ini buktinya,
Kesimpulan
Dengan demikian, jika Anda bertanya apakah cokelat Scandia halal atatu tidak, maka jawabannya adalah halal karena telah memperoleh sertfikat halal dari MUI. Karena itu Anda tidak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsinya. Wallaahu A’lam
Temukan status halal produk lain:
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!