Dalam kehidupan bersosial, masalah merupakan suatu hal yang pasti terjadi. Baik itu masalah di sekolah, rumah, pekerjaan, kampus, keluarga, pertemanan, dan yang lainnya.
Terkadang masalah-masalah tersebut menjadikan beberapa orang membenci kita, betul bukan? Lalu, sebagai muslim apa sih yang harus dilakukan ketika mengalami kondisi tersebut?
Nah, di artikel ini kami telah sedikit merangkum beberapa hadits tentang orang yang membenci kita. Setidaknya dari hadits-hadits ini Anda dapat mengambil langkah yang tepat ketika sedang dibenci oleh banyak orang.
1. Jangan Saling Bermusuhan
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” تفتح أبواب الجنة يوم الاثنين ويوم الخميس ، فيغفر لكل عبد مسلم لا يشرك بالله شيئا إلا رجل كانت بينه وبين أخيه شحناء ، فيقال أنظروا هذين حتى يصطلحا ، أنظروا هذين حتى يصطلحا ” .
“Pintu-pintu surga itu dibuka pada Senin dan Kamis, lalu diampunlah bagi setiap hamba yang tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, melainkan seseorang yang antara dirinya dengan saudara itu ada rasa kebencian -dalam hati, lalu dikatakanlah- yakni Allah berfirman kepada malaikatnya: “Nantikanlah dulu kedua orang ini, sehingga keduanya berdamai kembali. Nantikanlah kedua orang ini, sehingga keduanya berdamai kembali.” (HR Muslim)
Dari hadits di atas setidaknya ada beberapa hikmah yang dapat dipetik, diantaranya jika ada orang yang membenci diri Anda, maka Anda tidak perlu balik membenci dan terus mendiamkannya hingga berlarut-larut.
Lebih baik permasalahan yang membuat Anda dan kawan Anda tersebut saling membenci tersebut segera diselelesaikan. Hal ini dilakukan agar Anda dan kawan Anda mendapatkan ampunan di setiap hari Senin dan Kamis.
2. Benci Sewajarnya
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ـ ﺃُﺭَاﻩُ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ـ ﻗَﺎﻝَ: «ﺃَﺣْﺒِﺐْ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻫﻮﻧﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ، ﻭَﺃَﺑْﻐِﺾْ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ»
Dari Abu Hurairah secara marfu’: “Cintailah orang yang kau cinta dengan sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cinta” (HR Tirmidzi)
Amat wajar sih, bahkan sangat manusiawi bila membenci orang yang dia benci kepada diri Anda. Akan tetapi kebencian tersebut tidak perlu berlebihan sehingga Anda sampai memblock akun medsosnya, atau bahkan berazzam untuk tidak lagi menemuinya.
Jika Anda memang ingin membenci, bencilah sewajarnya. Karena boleh jadi orang yang awalnya membenci Anda tersebut di kemudian hari menjadi orang yang sangat mencintai Anda. Bukankah tidak ada yang tau isi hati manusia?
Siapa yang menyangka Sayyidina Umar bin Khattab yang dulu sangat membenci Baginda Muhammad SAW malah justru berbalik menjadi sosok yang paling mencintai Rasulullah SAW?
3. Tidak Memutuskan Silaturahmi Kepada Orang yang Membenci Kita
وَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه قالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّه صلى الله عليه وسلم : لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ، يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Jubair bin Muth‘im radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi.” (Muttafaq Alaih)
Sebagai individu yang dibenci seseorang, tentu mungkin Anda merasa ingin memutuskan tali silaturahmi dengan orang tersebut. Namun bersabarlah, jangan sampai itu terjadi! Karena berdasarkan hadits di atas, siapa saja yang memutuskan tali silaturahmi, maka jangan harap dapat masuk surganya Allah.
4. Jangan Saling Membenci!
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَحَاسَدُوْا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا ، وَلاَ تَدَابَرُوْا ، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara.“
Hadits yang satu ini setidaknya menyebutkan beberapa perintah Rasullah SAW yang menyeru umatnya untuk senantiasa bersaudara. Bahkan di hadits lain disebutkan jika muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara dan layaknya satu tubuh.
Karena itu, untuk merawat rasa persaudaraan tersebut, sang Baginda SAW meminta umatnya agar tidak saling membenci, mendengki, dan yang semisalnya.
5. Tidak Benci Kepada Sesama Muslim Lebih dari 3 Hari
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari.” (HR Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadits di atas, sejatinya islam tidak melarang umatnya untuk membenci muslim yang lain secara mutlak. Setiap muslim yang merasa telah telah dibenci seseorang, merupakan kewajaran jika balik membenci orang tersebut.
Nah biar kebenciannya tidak berlarut-larut, Untuk itu islam memberikan batas toleransi selama 3 hari. Toleransi bagi gejolak emosi yang itu menjadi tabiat manusia.
6. Pergauli Manusia Secara Baik
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
“Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Sedari awal, islam sudah memerintahkan umatnya untuk saling bermuamalah dengan baik. Baik disini tentu bermakna menghiasi diri dengan setiap sifat yang terpuji, seperti jujur, tidak dengki, amanah, sabar, dan yang semisalnya.
Nah, sifat benci itu sendiri merupakan salah satu sifat yang buruk jika benci kepada manusia hanya karena hal-hal yang bersifat mubah. Jika Anda memiliki masalah yang bersifat mubah dengan teman Anda, maka segeralah selesaikan dan tidak perlu saling membenci. Hal itu dikarenakan dari memenuhi perintah Allah. Wallaahu A’lam
Baca juga:
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!