Jika Anda seorang pembelajar fiqih mazhab syafi’i, tentu sudah tidak asing dengan kitab bughyatul mustarsyidin bukan? Kitab yang dikemas dengan sangat luar biasa ini merupakan buah karya dari salah satu ulama yang berasal dari Yaman yaitu al-Habib `Abdur Rahman bin Muhammad.
Nah, di artikel ini kami akan sedikit mengulas seputar bahasan kitab tersebut secara ringkas dan jelas.
Profil Pengarang Kitab Bughyatul Mustarsyidin
Sebagaimana telah disinggung di pembukaan, kitab yang memberikan banyak faidah dan manfaat ini ditulis dan disusun oleh salah seorang ulama yang berasal dari negeri Yaman yaitu Al Alim Habib Abdurrahman bin Muhammad atau yang lebih dikenal dengan Sayyid Abdurrahman Ba’alawi.
Kelahiran
Beliau dilahirkan di Kota Tarim pada 29 Sya’ban 1250 H. Ayahanda beliau, Habib Muhammad al-Masyhur adalah seorang alim yang sangat terkenal dengan sifat ketawadluannya. Adapun ibunda beliau adalah Syarifah Syaikhah binti Abdur Rahman bin Ali al-Haddad, seorang wanita yang sholehah dengan ketinggian ilmu yang tak kalah luar biasa. Dalam keluarga yang penuh keshalihan dan ilmu inilah Sayyid Abdurrahman kecil dibesarkan.
Pengembaraan Menuntut Ilmu
Selama masa menuntut ilmu ke berbagai masyaikh dan guru, beliau termasuk penuntut ilmu yang sangat memiliki kesungguhan dalam mencari pengetahuan. Selama di Tarim, beliau mengikuti 12 mata pelajaran dari guru-gurunya dengan berpandukan 12 syarah kitab dan 7 hasyiahnya. Tak hanya itu, beliau sering juga berulang-ulang ke Seiwun dengan berjalan kaki semata-mata untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru-gurunya di sana.
Bahkan tidak hanya di Tarim dan Seiwun, beliau telah menjelajah dan mengelilingi berbagai pelosok Hadhramaut dan al-Haramain demi mencari ilmu ke banyak guru yang berbeda. Karena itu tak heran jika beliau menjadi seorang yang benar-benar alim dalam berbagai cabang ilmu seperti tauhid, fiqh, tasawwuf, hadits, tafsir, falak dan ilmu-ilmu alat, sekalipun usia beliau masih tergolong muda.
Keutamaannya
Selain keilmuannya yang luar biasa dan alim, Sayyid Abdurrahman yang digelari dengan Allaamah Hadhramaut, Faqih Hadhramaut, Rais Hadhramaut, Abu Tarim ini juga masyhur dikenal sebagai seorang ahli ibadah yang sangat taat.
Saking hebatnya beliau dalam beribadah, sejak kecil beliau sudah terbiasa bangun malam untuk beribadah kepada Allah SWT. Amalan-amalan sunnah, baik berupa shalat maupun puasa, senantiasa menjadi wiridnya selain bacaan Al Qu’ran, dzikir dan shalawat. Tidak ketinggalan shalat fardhunya senantiasa berjamaah, bahkan beliau telah menjalankan tugas menjadi imam di Masjid Syaikh `Ali bin Abu Bakar as-Sakran selama 40 tahun.
Di masjid tersebut juga tempat beliau sering ber’uzlah dan berkhalwat untuk beberapa waktu. Nah kitab bughyatul mustarsyidin yang menjadi masterpiece beliau ini ditulisnya ketika sedang menjalani khalwat di masjid tersebut.
Yah, begitulah aktivitas para ulama yang tawadlu nan shalih. Mereka senantiasa menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah Swt. Mereka tidak menghabiskan waktunya untuk hal yang sia-sia. Lantas bagaimana dengan kita?
Guru-gurunya
Oh ya, diantara guru-guru beliau yang memberikan warna bagi kehidupan Sayyid Abdurrahman adalah:
- Habib Umar bin Hasan al-Haddad
- Habib Muhammad bin Ibrahim Bil Faqih
- Habib Muhsin bin Alwi as-Saqqaf
- Syaikh Muhammad bin Abdullah Basaudan
- Habib Abdullah bin Husain bin Thahir
- Habib Hasan bin Shaleh al-Bahr
- Habib Abu Bakar bin `Abdullah al-Aththas
- Habib Ahmad bin Muhammad al-Muhdhar
Sayyid Abdurrahman Ba’alawi tutup usia pada hari Jumaat, 15 Shafar 1320 H dan dimakamkan pada keesokan harinya. Beliau dimakamkan di permakaman Zanbal setelah shalat jenazahnya diimami oleh anak beliau yaitu Habib `Ali bin `Abdur Rahman al-Masyhur
Ringkasan Kitab Bughyatul Mustarsyidin
Sebagai sebuah kitab fiqih, tentu kitab bughyatul mustarsyidin adalah kitab yang penuh dengan bahasan fatwa atau hukum-hukum atas berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalamnya, Sayyid Abdurrahman menyusun kitab ini secara sistematis sehingga beberapa persoalan yang ada dengan mudah dapat difahami dengan disertai jawabannya sekaligus. Kemudian tidak hanya fatwa beliau saja yang dimuat dalam kitab fenomenal ini, melainkan beliau juga mengumpulkan fatwa dari ulama-ulama lain di zamannya. Seperti dari:
- Imam al-Syaikh al-‘Allamah al-Muhaqqiq Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi al- Madany.
- Imam al-‘Allamah Alawy bin Saqaf bin Muhammad al-Jufri,
- Al-Sayyid al-‘Allamah Abdullah bin ‘Umar bin Abu Bakr bin Yahya,
- Imam al-‘Allamah Abdullah bin al-Husain bin Abdullah Bafaqih,
- Imam al-‘Allamah Muhammad bin Abi Bakar al-Asykhari al-Yamani
Nah, untuk memudahkan pembaca dalam mengidentifikasi fatwa masing-masing ulama yang ditulis dalam kitab bughyatul mustarsyidin, Sayyid Abdurrahman Ba’lawi membuat tanda atau rumus yang mewakili para ulama tersebut. Berikut rumusnya
- Imam Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi al-Madany, ditulis ك
- Imam Alawy bin Tsaqaf bin Muhammad al-Jufri, ditulis ج
- Imam Abdullah bin Yahya, ditulis ي
- Imam Abdullah Bafaqih, ditulis ب
- Imam Muhammad bin Abi Bakar al-Asykhari al- Yamani, ditulis ش
Sebagaimana kitab-kitab fiqih lainnya, runtutan pembahasan dalam kitab bughyatul murtasyidin ini ditulis dengan sistematika yang sama dengan kitab fiqih kebanyakan. Berikut ini runtutan atau alur bahasannya:
Khutbah al-Kitab (muqaddimah).
Dalam bagian ini, Sayyid Abdurrahman Ba’alwi mengulas seputar bagaimana penulisan kitab ini, isi tulisan dan menjelaskan beberapa pendapat ulama tentang mencari ilmu dan faidah-faidahnya.
Kitab al-Thaharah
Dalam bahasan ini penulis membahas mengenai air, najis, wudlu, cara buang air kecil dan besar, mandi, tayamum dan diakhiri dengan pembahasan haid.
Kitab al-Shalat
Dalam tema ini penulis menjelaskan seputar adzan, kiblat, rukun shalat, sunnah-sunnah shalat, dzikir dan do’a, syarat-syarat shalat, hal-hal yang membatalkan shalat, hal-hal yang makruh dalam shalat, aurat shalat, sujud sahwi, tilawah dan syukur, shalat-shalat sunnah, shalat jama’ah, shalat musafir, shalat orang yang sakit, shalat juma’at, shalat dalam peperangan, shalat ied, shalat gerhana, shalat isitisqa’, hukum bagi orang yang meninggalkan shalat, shalat janazah, ta’ziyah, ziarah kubur, dan juga bahasan seputar masjid.
Kitab al-Zakat
Dalam topik ini penulis menguraikan tentang syarat harta yang wajib dizakati, harta-harta yang wajib dizakati, zakat fitrah, dan macam-macam shadaqah.
Kitab al-Shaum
Dalam tema ini penulis menguraikan tentang syarat-syarat puasa, puasa-puasa sunnah dan iktikaf.
Kitab al-Hajj.
Dalam bahasan ini penulis mengkaji seputar ibadah haji, yakni syarat rukun haji, hal- hal yang diharamkan bagi orang yang ihram, hukum memberikan upah di dalam ibadah haji dan wasiyat untuk beribadah haji.
Kitab al-Bai’
Dalam bahasan ini penulis menerangkan tentang riba, jual beli salam, rahn, sulh, orang yang muflis dalam usaha, syirkah, wakalah, iqrar, ariyah, ghasab, syuf’ah, qiradl, masaqah dan mugharasah, ihya al-amwat, ji’alah, wakaf, hibah, luqathah, dan wadi’ah.
Kitab al-Fara’idh
Dalam bagian ini diterangkan tentang sebab-sebab warisan dan bagian-bagiannya. Selain itu di dalam bab ini juga terdapat bahasan wasiyat.
Kitab al-Nikah.
Dalam topik ini penulis mengulas seputar syarat rukun nikah, kafa’ah, mahar, walimah, nusuz, thalak, ruju’, nafaqah, dan hadhanah.
Kitab al-Jinayah.
Dalam tema ini diulas mengenai diyat, had, jihad, janji dan nadzar, persaksian, dan sumpah.
Bagian penutup,
Dalam bab ini terdapat ulasan penulis yaitu Sayyid Abdurrahman Ba’lawi tentang beberapa faedah yang ada di dalam al-Qur’an, keutamaan sejarah Nabi dan sahabat, keutamaan ahlul bait dan wasilah.
Wallaahu A’lam
Kitab Al Umm: Pengarang & Ringkasan
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!