Sebenarnya Tonys Strawberry Coklat halal atau tidak sih? Barangkali mungkin itu pertanyaan yang ada pada benak Anda saat ini. Apalagi jika Anda adalah penggemar coklat yang penasaran untuk mengonsumsi coklat impor yang satu ini. Tentu Anda sangat ingin mengetahui status kehalalannya bukan?
Amat sangat wajar jika Anda bertanya-tanya seputar kehalalan sebuah makanan, mengingat seorang muslim sudah selayaknya memastikan terlebih dahulu status halal atau haramnya sebuah makanan. Karena jika haram, maka ia akan mendapatkan dosa dan azab dari Allah.
Berangkat dari hal tersebut, pada artikel ini kami akan sedikit mengupas status kehalalan dari coklat yang bentuknya bulat ini.
Mengenal Tonys Strawberry Coklat
Sebelum membahas lebih lanjut seputar status hukumnya, pada bagian ini kami akan mengajak Anda terlebih dahulu untuk berkenalan sekaligus mencari fakta seputarnya terlebih dahulu. Hanya saja karena keterbatasan informasi, tidak banyak hal yang dapat kami jelaskan disini.
Dikutip dari berbagai sumber, Tonys Strawberry Coklat merupakan salah satu coklat unik dan lezat yang berasal dari negeri Ginseng, Korea Selatan. Coklat ini umumnya populer di negara-negara asia Timur seperti Tiongkok dan semisalnya.
Sesuai dengan namanya, makanan ini berbentuk seperti bola beklen dengan isi strawbery di dalamnya. Sebenarnya tidak hanya coklat, terdapat 2 varian rasa lain yang tentunya tidak kalah nikmat yaitu rasa Matcha dan susu.
Dengan bentuk yang seperi itu, coklat ini tentu sangat menggugah selera siapapun yang melihatnya, terlebih bagi mereka yang menggemari hidangan-hidangan manis.
Untuk komposisinya, hingga saat ini kami belum menemukan informasi valid seputar hal tersebut. Bahkan, kebanyakan dari para seller coklat ini pun hanya mencantumkan bahan-bahan umum tanpa ada komposisi detailnya:
- susu bubuk utuh, strawberry beku-kering,
- gula putih, uji matcha, cocoa powder, dll.
Dari berbagai fakta di atas, lantas seperti apakah sebenarnya status kehalalan dari coklat strawberi ini?
Tonys Strawbery Coklat Halal?
Jika yang dimaksud halal disini adalah telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI, berdasarkan penelusuran kami ke situs cek halal MUI, maka coklat ini belum mendapatkan sertifikat dari lembaga perkumpulan ulama tersebut.
Kami menganggap sangat wajar bila coklat ini belum tersertifikasi MUI, mengingat ia belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, distribusinya pun masih sangat terbatas. Bahkan mungkin hanya tersedia di toko-toko online tanpa ada penjualan secara offline.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, tidak adanya sertifikat halal bukan berarti produk tersebut menjadi tidak halal. Karena fungsi sertifikat tersebut tidak lain hanya sebagai wasilah agar kaum muslim merasa lebih aman ketika mengonsumsi sesuatu.
Lantas sekarang bagaimana?
Dikutip dari halalcorner.id, olahan coklat mengandung beberapa bahan yang terdapat titik kritis kehalalan yang harus diperhatikan. Diantaranya:
- Lesitin
- Maknanya adalah apakah lesitin yang digunakan lesitin nabati atau hewani. Jika nabati umumnya menggunakan lesitin kedelai. Dan jika hewani biasanya menggunakan babi.
- Alkohol
- Cokelat import atau buatan luar negeri yang tidak memiliki logo halal terkadang memasukkan rhum atau essense perisa ke dalam cokelatnya.
- Lemak
- Lemak atau stabilizer yang digunakan harus dipastikan berbahan nabati atau hewani. Jika hewani, maka jangan sampai dari lemak babi.
Bagaimana dengan Tonys Strawberry Coklat? Apakah ia terbebas dari titik kritis kehalalan tersebut?
Sampai saat ini kami belum dapat memastikannya. Mengingat tidak ada satupun informasi yang valid dari pihak produsennya. Karena itu semua keputusan berada di tangan Anda. Mau tetap mengonsumsi coklat yang status kehalalannya belum jelas ini? Atau memilih mengonsumsi coklat lain yang sudah tersertifikasi halal?
Wallaahu A’lam
Temukan status halal produk lain:
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!