Sudah maklum diketahui, Yogyakarta memiliki ragam objek wisata yang sangat menarik dan estetik. Dari mulai wisata pantai, gunung, sejarah, edukasi, kuliner, dan yang lainnya terdapat di Provinsi yang menjadi daerah istimewa ini.
Berbicara soal wisata halal, Yogyakarta bisa dikatakan memiliku cukup banyak pilihan wisata yang ramah bagi kaum muslim. Terlebih memang provinsi ini dikenal sebagai daerah yang ajaran islamnya masih cukup kental.
Nah, di artikel ini kami telah sedikit mengulas beberapa wisata halal Jogja yang mungkin dapat menjadi referensi Anda ketika melancong kesana. Semoga bermanfaat ya!
1. Keraton Yogyakarta
Wisata halal Jogja pertama yang dapat Anda kunjungi ketika sedang melancong ke kota gudeg ini adalah Keraton Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, objek wisata ini adalah keraton alias istana tempat Sultan yang notabene adalah gubernur daerah istimewa ini berada.
Di sini, Anda dapat melihat kearifan budaya Yogyakarta melalui seni bangunan keraton yang khas dan tradisi kesultanan yang masih dilakukan. Bahkan di waktu tertentu, Ada bisa melihat pagelaran seni yang disuguhkan langsung kepada para pengunjung sebagai hiburan.
Oh ya, karena merupakan kediaman sang sultan, tentu tidak semua bagian dari keraton ini dapat dijamah oleh para wisatawan.
Setidaknya Anda dapat berkunjung ke museum di kompleks keraton yang mengumpulkan berbagai benda bersejarah milik Kesultanan Yogyakarta. Tidak hanya barang-barang kuno, bahkan disini Anda juga dapat menyaksikan secara langsung koleksi lukisan hingga alat musik gamelan yang lengkap.
Jka sudah lelah berkeliling area keraton, Anda pun dapat bersantai dan beristirahat menikmati halaman pasir yang luas dengan pepohonan yang tumbuh lebat dan rindang.
Untuk tiket masuknya bisa dibilang sangat terjangkau, hanya dengan merogoh kocek sebesar 8 ribu rupiah saja Anda sudah dapat memasuki kawasan bersejarah ini.
2. Masjid Gede Kauman
Setelah berkunjung ke Keraton Yogyakarta, tidak lengkap rasanya bila Anda tidak singgah dan beristirahat terlebih dahulu di Masjid Gede Kauman. Masjid yang terletak di sebelah sebelah barat kompleks Alun-alun Utara ini adalah Masjid Raya Kesultanan Yogyakarta yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1773 M.
Sebagai masjid yang sudah berdiri lebih dari 2 abad, tentu saja bangunan ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Selain itu, Anda pun dapat menikmati keindahan arsitekturnya yang merupakan akulturasi dari budaya jawa dan islam.
Diantara beberapa keunikan dari masjid ini adalah adalah atap masjid yang berbentuk tumpang tiga dengan mustaka, berdenah bujur sangkar, mempunyai serambi dan pawestren, dan terdapat kolam di ketiga sisinya. Tidak hanya itu, salam setiap tiang yang ada di dalam masjid memiliki relief dan kaligrafi mengenai kehidupan beragama di tanah Jawa
Bahkan, dalam beberapa bagian arsitektur masjid ini juga mengandung makna di baliknya. Misalnya, atap bertumpang tiga melambangkan simbol iman-islam-ihsan, sedangkan atap tumpang yang menyatu di satu titik menggambarkan ke-Esa-an Allah SWT.
3. Taman Sari
Masih berada di sekitar wilayah Keraton Yogyakarta, Anda dapat berkunjung juga ke objek wisata bernama Taman Sari. Wisata yang terletak sekitar 300 meter dari Keraton Yogyakarta ini merupakan salah satu cagar budaya peninggalan Sultan Hamengkubuwono I.
Pada zaman dahulu, Tama Sari dipergunakan sebagai tempat mandi para istri-istri Sultan Hamengkubuwono. Karena itu jika diperhatikan, Anda akan menemukan tempat semacam menara yang digunakan untuk melihat dan mengamati istri-istrinya yang sedang mandi.
Sisi keindahan utama dari destinasi wisata ini adalah kolam air yang dikelilingi benteng setinggi 6 meter. Kolam air tersebut tampak indah dengan balutan warna biru cerah dengan hiasan tanaman-tanaman hijau di beberapa sudutnya.
Selain itu, Anda pun dapat menyusuri bagian-bagian lain dari cagar budaya ini. Misalnya Pulau kenanga yang terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Cemeti, Sumur Gumulih dan lorong-lorong yang berada dibawah tanah. Pulau tersebut merupakan bangunan tinggi yang digunakan untuk tempat beristirahat dan dipakai untuk tempat pengintaian.
Untuk masuk ke wilayah Taman sari ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 5 ribu saja.
4. Kotagede
Kotagede adalah nama sebuah kecamatan di Provinsi DIY yang masyhur dikenal dengan nama Kota Tua yang seolah membawa wisatawan kembali ke masa lampau. Di daerah ini terdapat berbagai bangunan tradisional serta gedung-gedung kuno dengan gaya arsitektur yang beragam.
Ketika mengunjungi Kotagede, Anda akan mendapatkan berbagai pengalaman dan hal baru yang belum didapatkan sebelumnya.
Disepanjang jalan, Anda akan melihat berbagai bangunan kuno dengan gaya arsitektur yang unik. Ada bangunan bergaya arsitektur Belanda, Tradisional Jawa, hingga Mataram Hindu yang masih dijaga serta dilestarikan hingga kini.
Setelah berkeliling menyusuri keindahan kawasan kota tua ini, Anda pun dapat berwisata kuliner dengan mencoba aneka kuliner khas yang dijajakan. Tersedia beberapa makanan tradisional yang lezat untuk dinikmati, sebut saja sate sapi khas Kotagede, Kipo, serta kue kembang waru.
Karena letaknya yang hanya berjarak 6 Km dari pusat Kota Jogja, untuk menuju ke Kotagede hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit perjalanan dengan menggunakan kendaran umum seperti taksi ataupun kendaraan pribadi.
5. Kaliurang
Jika sudah kenyang berwisata sejarah di pusat Kota Jogjakarta, kini kita bergeser agak jauh ke wilayah Sleman untuk berwisata alam, tepatnya di sebuah daerah bernama Kaliurang yang terletak di perbatasan antara Provinsi DIY dengan Provinsi Jawa Tengah.
Letaknya yang dekat dengan Gunung Merapi, membuat lokasi ini memiliki pemandangan alam yang cukup menjanjikan serta kesejukan yang tertahankan. Bahkan bisa dikatakan lokasi ini mirip-mirip dengan Lembang di Bandung, Ungaran di Semarang, Bogor bagi Jakarta, yang semuanya memang dataran tinggi dengan keindahan dan kesejukan yang tiada dua.
Tidak cuma menyuguhkan panorama alam, di kawasan ini terdapat berbagai wahana dan spot estetik yang sangat instagramballe. Karena itu, kami yakin galeri foto Anda akan penuh ketika selesai berkunjung dari Kaliurang.
Beberapa destinasi wisata yang terdapat di wisata Kaliurang adalah, Taman Bunga Matahari Helio Garden, Bukit Kelangon, The World Landmark Merapi Park Jogja, Bunker Kaliadem, The Lost World Castle, Museum Gunung Merapi, Museum Ullen Sentalu, Telogo Putri Kaliurang, Taman Kita Oreo, dan masih banyak yang lainnya.
Oh ya, untuk masuk ke kawasan wisata ini Anda hanya harus membayar seribu rupiah. Namun tentu itu belum termasuk biaya masuk objek-objek wisata yang sudah kami sebutkan tadi ya.
6. Malioboro
Siapa yang tidak kenal dengan nama yang satu ini? Kami rasa semua orang akan sepakat bahwa tidak sah berkunjung ke Jogja jika belum menginjakkan kaki di destinasi wisata yang satu ini. Bagaimana tidak, Malioboro sendiri sudah seolah menjadi icon pariwisata di kota yang terkenal akan keramahan para penduduknya ini.
Malioboro sendiri sebenarnya merupakan nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta.
Di kawasan ini, Anda akan menemukan ratusan pedagang yang menjual berbagai hal yang berkaitan dengan Jogja. Karena itu tidak afdhal rasanya bila tidak berbelanja di Maliboro.
Lelah berbelanja, Anda pun akan dengan mudah menemukan deretan penjual makanan yang menyajikan berbagai menu nikmat dan mengenyangkan. Dari mulai Gudeg yang menjadi ciri khas Jogja, hingga makanan yang unik seperti oseng oseng mercon (oseng oseng petasan) atau Sate Kere (sate miskin) dapat Anda santap disini.
Karena kawasannya juga cukup estetik dan banyak spot foto yang menarik, tentu Anda dapat memuaskan nafsu selfie Anda di spot-spot tersebut. Sehingga sepulang dari Malioboro, Anda dapat langsung memenuhi medsos dengan foto-foto terbaik yang sudah Anda jepret.
Demikianlah beberapa informasi seputar wisata halal Jogja yang dapat kami ulas. Sebenarnya masih banyak objek wisata halal lain yang tidak masuk dalam daftar. Namun kami rasa beberapa ulasan di atas sudah cukup untuk mewakili yang lainnya. Wallaahu A’lam
Temukan destinasi wisata halal daerah lain:
Membantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!